Putin Kirim Ucapan Tahun Baru ke Trump: Rusia Siap Dialog dengan AS

30 Desember 2018 17:56 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vladimir Putin berkuda (Foto: AFP/Alexey Druzhinin)
zoom-in-whitePerbesar
Vladimir Putin berkuda (Foto: AFP/Alexey Druzhinin)
ADVERTISEMENT
Menjelang pergantian tahun, Presiden Rusia Vladimir Putin mengirimkan ucapan selamat Tahun Baru 2019 kepada para pemimpin dunia. Mereka antara lain Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Presiden China Xi Jinping, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Perdana Menteri Inggris Theresa May.
ADVERTISEMENT
Dalam pesan selamat Tahun Baru kepada Trump, dilansir Reuters, Minggu (30/12), Putin mengatakan ia siap berdialog tentang banyak agenda. Apalagi pada akhir November, Trump tiba-tiba membatalkan pertemuan yang direncanakan dengan Putin di sela-sela KTT G20 di Argentina.
Theresa May. (Foto: REUTERS/Peter Nicholls)
zoom-in-whitePerbesar
Theresa May. (Foto: REUTERS/Peter Nicholls)
Batalnya pertemuan Trump dan Putin karena pasukan Rusia menembaki kapal Angkatan Laut Ukraina dan menangkap mereka.
"Vladimir Putin menekankan bahwa hubungan (Rusia-Amerika Serikat) adalah faktor paling penting untuk menjaga stabilitas keamanan internasional," kata Kremlin (Istana Presiden Rusia).
"Putin membenarkan Rusia terbuka untuk berdialog dengan AS soal masalah apa saja," lanjut dia.
Sambutan Donald Trump di Irak. (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Sambutan Donald Trump di Irak. (Foto: Reuters)
Sementara surat Putin untuk Presiden Suriah Bashar al-Assad lebih ditekankan pada kelanjutan bantuan Pemerintah Rusia ke Pemerintah Suriah. Bantuan itu untuk membantu orang-orang Suriah dalam perang melawan terorisme.
ADVERTISEMENT
"Untuk membela kedaulatan negara dan integritas wilayah," ucap Kremlin.
Presiden China Xi Jinping (Foto: REUTERS/Jason Lee)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden China Xi Jinping (Foto: REUTERS/Jason Lee)
Lalu surat Putin untuk Theresa May lebih kepada mendoakan kesejahteraan dan kemakmuran bagi rakyat Inggris. Meski Inggris sempat mengusir 32 diplomat Rusia atas tuduhan Kremlin berada di belakang serangan di Kota Salisbury, Inggris.
Padahal Rusia menyangkal telah terlibat kejadian itu. Akibatnya sejumlah pekerja di Kedutaan Inggris di Rusia juga dipulangkan oleh Moskow ke London.
Pada Jumat (29/12) lalu, kedua pemerintah telah sepakat untuk mengembalikan beberapa staf ke kedutaan masing-masing.