PVMBG: Gempa di Lombok Tidak Memicu Aktivitas Gunung Agung dan Rinjani

6 Agustus 2018 12:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala PVMBG Kasbani (tengah) saat jumpa pers. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kepala PVMBG Kasbani (tengah) saat jumpa pers. (Foto: Cisilia Agustina Siahaan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memastikan gempa bermagnitudo 7.0 di Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) tidak memicu aktivitas gunung berapi di sekitarnya. Kepala PVMBG Kasbani mengatakan, aktivitas Gunung Agung di Bali dan Gunung Rinjani di NTB masih dalam kondisi normal meskipun pusat gempa, Minggu (5/8) malam, berada di lereng Gunung Rinjani.
ADVERTISEMENT
"Dari pemantauan dua gunung api, tidak ada kenaikan aktivitas yang ada baik di Gunung Agung maupun di Gunung Rinjani. Namun, pos pengamatan kami yang di Rinjani mengalami kerusakan," ujar Kasbani saat menggelar jumpa pers di Kantor Badan Geologi PVMBG, Bandung, Senin (6/8).
Wisatawan asing menyeret koper pascagempa di Kecamatan Pemenang,Tanjung, Lombok Utara, NTB, Senin (6/8). (Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
zoom-in-whitePerbesar
Wisatawan asing menyeret koper pascagempa di Kecamatan Pemenang,Tanjung, Lombok Utara, NTB, Senin (6/8). (Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
Namun, ia menyebutkan, potensi gempa susulan di wilayah Lombok terutama di Lombok Timur diperkirakan masih akan terjadi. Mengingat, lokasi gempa memicu aktivitas sesar yang berada di busur vulkanik di zona sesar Flores.
"Kalau di daerah-daerah seperti itu tidak akan langsung berhenti karena banyak sesar. Zona banyak rekahan-rekahan yang terjadi. Rekahan ini menggambarkan itulah sesar naik yang jumlahnya cukup banyak," kata dia.
Warga mengangkat sepeda motornya dari reruntuhan rumah pascagempa di Desa Wadon, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Senin (6/8) (Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
zoom-in-whitePerbesar
Warga mengangkat sepeda motornya dari reruntuhan rumah pascagempa di Desa Wadon, Kecamatan Gunungsari, Lombok Barat, NTB, Senin (6/8) (Foto: ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
Kendati demikian, Kasbani mengimbau masyarakat tidak perlu panik. Sebab gempa susulan, magnitudonya lebih kecil dari gempa utama. Namun, ia tetap mengimbau kepada masyarakat untuk tidak menempati rumah atau bangunan yang sudah rusak karena diguncang gempa.
ADVERTISEMENT
"Bahaya gempa susulan ini bisa membahayakan rumah-rumah yang mengalami kerusakan retak. Kami mengimbau supaya penghuni tidak ada di dalamnya," kata dia.
Berdasarkan pengamatan PVMBG, gempa yang terjadi pada Minggu malam (5/8), berada di zona yang sama dengan gempa pada tanggal 29 Juli 2018 yang bermagnitudo 6,4. Hal ini menujukan bahwa kawasan Lombok memilki kerentanan gempa bumi yang cukup tinggi.
"Dari hasil peta kawasan rawan bencana gempa bumi yang telah kami terbitkan, itu di daerah Lombok terutama di bagian utara mempunyai kerentanan menengah," tutup Kasbani..