Quraish Shihab Singgung Moderasi Islam di Konferensi Alumni Al-Azhar

19 Oktober 2017 20:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Quraish Shihab di Konferensi Alumni Al-Azhar (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Quraish Shihab di Konferensi Alumni Al-Azhar (Foto: Yudhistira Amran/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejak kemarin, seluruh alumni Al-Azhar di dunia berkumpul di Kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat. Mereka mengadakan Konferensi Multaqa Nasional IV Alumni Al Azhar, Mesir di Islamic Center.
ADVERTISEMENT
Malam ini, konferensi itu resmi ditutup oleh Presiden Joko Widodo. Ketua Alumni Al-Azhar di Indonesia, Quraish Shihab, sempat memberikan sambutan dalam acara penutupana. Dalam pidatonya, Quraish menyebut Al-Azhar adalah sebuah institusi yang mengedepankan moderasi Islam. Quraish juga menegaskan dalam Deklarasi Al-Azhar 2017 juga ditekankan bahwa non-Muslim punya kedudukan yang sama.
"Al-Azhar adalah suatu institusi ilmiah dakwah yang selalu mengedepankan prisip wasatiah, prinsip moderasi. Bukan hanya dalam pemikiran-pemikirannya, juga dalam praktik amalnya. Al-Azhar mengedepankan toleransi dan memahami teks-teks keagamaan," kata Quraish di Islamic Center, Kota Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis (19/10).
"Dalam deklarasi Al-Azhar 2017 bulan Maret dinyatakan kewarganegaraan tanpa membedakan suku, agama, keyakinan adalah salah satu prinsip ajaran Islam dan bukan hasil dari impor. Dalam deklarasi dinyatakan non-Muslim punya hak dan kewajiban yang sama dengan kaum Muslimin dalam kedudukan mereka sebagai warga negara," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Quraish juga menjelaskan bahwa kehadiran Presiden Joko Widodo di acara konferensi menjadi sorotan dunia, khususnya Mesir.
"Bapak Presiden, kami semua sangat tersanjung dan gembira dengan kehadiran Bapak. Bahkan saya dapat memastikan, bukan hanya kami alumni Al-Azhar di Indonesia tapi seluruh alumni Al-Azhar di dunia sangat bangga dengan Bapak," tuturnya.
Acara konferensi ini rupanya juga dihadiri oleh alumni dari 13 negara di dunia. "Itu sebabnya Bapak Presiden, hari ini di koran terbesar di Mesir disampaikan Bapak Presiden RI akan menghadiri acara ini, sekali lagi terima kasih Bapak Presiden. Ada alumni dari 13 negara yang hadir di konferensi ini," imbuhnya.
Terakhir, ia menegaskan bahwa Al-Azhar menyatakan seluruh warga di suatu negara harus bekerja sama, tanpa membedakan agama, ras, atau lainnya.
ADVERTISEMENT
"Karena itu Al-Azhar menyatakan seluruh warga suatu negara harus bekerja sama tanpa harus membedakan agama, ras dalam kerja samanya. Ini juga menjadi salah satu dari deklarasi yang dicetuskan dalam muktamar," tutur Quraish Shihab.
Dalam acara ini turut hadir Menteri Agama Lukman Hakim Saefuddin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Haji Zainul Majdi, Kadisbudpar NTB Lalu Muhammad Faozal, dan alumni Al-Azhar seluruh dunia.