Raditya Terlepas dari Pegangan Ibunya Saat Tsunami Menghantam Lampung

23 Desember 2018 12:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi terkini setelah tsunami di Anyer, Banten. (Foto: Dok.Hilya Ramadhania)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi terkini setelah tsunami di Anyer, Banten. (Foto: Dok.Hilya Ramadhania)
ADVERTISEMENT
Tsunami tak hanya menghantam kawasan Pandeglang, Banten, tetapi juga Lampung. Tsunami yang disebabkan erupsi Anak Gunung Krakatau ini menyebabkan 22 orang di Lampung meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
"Sebanyak 22 orang meninggal dunia, 17 sudah teridentifikasi 5 belum teridentifikasi," kata Kapolda Lampung Irjen Purwadi Arianto dalam keterangannya, Minggu (23/12).
Tsunami itu sendiri terjadi pada Sabtu (22/12) pukul 21.27 WIB.
"Korban luka berat dan luka ringan sebanyak 78 orang dan akan masih bertambah mengingat para korban masih ada yang belum ditemukan," terang dia pukul 11.30 WIB.
Purwandi juga menceritakan pengalaman salah seorang korban selamat yang ditemuinya.
"Korban tsunami Rina Warti (34) warga Gunung Sugih, Lampung Tengah yang dirawat di Rumah Sakit Bob Bazar mengaku kehilangan anaknya Raditya Zauda (2) yang terlepas saat air laut menghantam mobilnya ketika sedang menginap di cottage Alu Alu Kalianda Lampung Selatan," tutur dia.
ADVERTISEMENT
Hingga siang ini pihak kepolisian masih bergerak di lapangan melakukan pencarian dan evakuasi. Alat berat juga dikerahkan membersihkan ruas jalan yang tertutup.
Pemulihan kelistrikan pasca tsunami di Anyer. (Foto: Dok. PLN)
zoom-in-whitePerbesar
Pemulihan kelistrikan pasca tsunami di Anyer. (Foto: Dok. PLN)