Ratna Sarumpaet Cekcok dengan Luhut di Posko SAR Danau Toba

2 Juli 2018 18:14 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
Ratna Sarumpaet dan Luhut Binsar Panjaitan (Foto: Jamal Ramadan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ratna Sarumpaet dan Luhut Binsar Panjaitan (Foto: Jamal Ramadan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Di tengah proses evakuasi korban KM Sinar Bangun di Danau Toba, Menteri Koordinator (Menko) Maritim Luhut Binsar Pandjaitan terlibat cekcok dengan aktivis nasional Ratna Sarumpaet terkait keputusan penghentian evakuasi KM Sinar Bangun, Minggu (1/7).
ADVERTISEMENT
Luhut yang datang ke Posko Tim Pencarian di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, pada awalnya bertujuan untuk berdiskusi tentang perkembangan pencarian korban KM Sinar Bangun. Namun, di tengah diskusi tersebut, muncul sosok Ratna yang tidak sepakat dengan penghentian evakuasi KM Sinar Bangun. Alhasil, Luhut malah terlibat adu mulut yang berujung dengan pengusiran terhadap Ratna.
kumparan mengkonfirmasi kebenaran kabar tersebut kepada Ratna Sarumpaet. Menurut Ratna, tidak benar bahwa dirinya diusir oleh Luhut.
"Biasa aja, orang Batak berdebat begitu," kata Ratna saat dihubungi kumparan, Selasa (2/7).
Menurut Ratna, adu mulut tersebut terjadi karena dirinya tidak sepakat dengan rencana pemerintah yang memutuskan untuk menghentikan evakuasi korban KM Sinar Bangun.
"Ya, saya rasa jadi ini persoalannya sebenarnya Luhut mewakili pemerintah pusat ingin menghentikan upaya pencarian korban di Danau Toba. Luhut mendengar saya sudah di Danau Toba, dan dia tau saya pasti keberatan," kata Ratna.
ADVERTISEMENT
Ratna mengaku ketika dirinya datang, pemerintah setempat termasuk Basarnas sudah membuat kesepakatan bahwa proses evakuasi korban akan dihentikan.
"Tadi malam juga memang saya sudah bertemu dengan korban, tapi gak sama, gak sepakat juga dihentikan, mereka marah. Pagi-pagi di penginapan juga banyak orang dateng minta pertolongan," kata Ratna.
"Itu kan baru dua minggu, belum ada yang ditemukan, tetapi diputuskan justru berhenti setelah ada tanda-tanda, bahwa mereka pernah bilang sudah ditemukan titik di mana berada kapal itu, dan di mana korban itu terletak. Artinya memang pencarian sudah harus berhenti, yang harus berjalan adalah evakuasi. ini yang tidak berjalan saya lihat," pungkas Ratna.
Sebelumnya, setelah melakukan proses evaluasi, keluarga korban dengan tim gabungan Basarnas, BPBD, TNI, dan Polri, pada Minggu (1/7) memutuskan bahwa evakuasi korban KM Sinar Bangun akan dihentikan pada Selasa (3/7).
ADVERTISEMENT
Objek yang diduga kuat bangkai kapal Sinar Bangun dan korban ditemukan di kedalaman 450 meter di Danau Toba, dan bukan perkara mudah untuk mengangkatnya.
Data terakhir BPBD Sumut mencatat 164 penumpang KM Sinar Bangun hilang.
Berikut perdebatan antara Ratna dan Luhut di Posko SAR Danau Toba
Luhut: Ngapain?
Ratna: Saya di sini berdiri mewakili
---kemudian dipotong oleh Luhut
Luhut: Saya akan bicara sama mereka (keluarga korban) enggak perlu bicara sama anda
Ratna: Saya mau bicara mewakili mereka (keluarga korban)
Luhut: Saya bicara langsung sama mereka (keluarga korban). Enggak perlu...Kami lagi rapat di sini.
Ratna: Apa?
Luhut: Saya akan bicara sama mereka (keluarga korban), saya datang kemari bukan ketemu anda, ketemu mereka (keluarga korban)
ADVERTISEMENT
Ratna: Iya tapi mereka yang mendampingi aku, enggak bisa Anda larang itu
Luhut: Saya enggak melarang
Ratna: Iya
Luhut: Saya mau ketemu mereka (keluarga korban)
Polisi: Udah lah bu...
----Polisi mencoba melerai
Ratna: Apa sih? mau apa? mau bicara rahasia? enggak ada rahasia di sini
Keluarga korban: Kami dari kelurga korban mohon Kami nanti diberikan waktu
Luhut: Dengarin, saya datang kemari mau bicara sama kalian
Ratna: Tapi enggak sama Ratna Sarumpaet, gitu?
Luhut: Saya enggak ada urusan dengan Ratna Sarumpaet
Ratna: Tapi mereka berurusan dengan saya, Tapanuli berurusan dengan saya. Bukan hanya Anda (Luhut).