Ratna Sarumpaet: Saya Pencipta Hoaks Terbaik

3 Oktober 2018 16:09 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
Konferensi pers Ratna Sarumpaet (dua kanan) terkait kebohongannya, Rabu (3/10/2018). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers Ratna Sarumpaet (dua kanan) terkait kebohongannya, Rabu (3/10/2018). (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Aktivis Ratna Sarumpaet mengakui cerita bahwa ia dianiaya pada 21 September 2018 adalah bohong. Dia meminta maaf karena telah menyebarkan kebohongan yang berujung pada kegaduhan.
ADVERTISEMENT
"Saya pencipta hoaks terbaik yang menghebohkan sebuah negeri," kata Ratna Sarumpaet dalam konferensi pers di rumahnya, Jakarta Selatan, Rabu (3/10).
Ratna juga meminta maaf kepada orang yang selama ini dikritiknya. Ratna merasakan kritik keras yang sering ia lontarkan berbalik kepadanya.
"Saya meminta maaf ke orang yang selama ini, karena suara saya keras. Kritik ini berbalik ke saya," sebut Ratna.
Kabar Ratna menjadi korban penganiayaan di Bandung tersebar pada Selasa (2/10). Awalnya dia sempat bercerita ada sekelompok orang mengeroyoknya dan membuangnya di Cimahi. Dia mengaku ke Bandung untuk menghadiri pertemuan internasional.
Belakangan kabar bohong itu diselidiki polisi dan ditemukan sejumlah kejanggalan. Mulai tidak adanya manifes nama Ratna di Bandara Husein Sastranegara, tempat aktivis ini mengaku diculik dan dikeroyok, hingga tidak ada namanya di seluruh rumah sakit Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Polisi juga menemukan fakta bahwa Ratna Sarumpaet berada di Rumah Sakit Khusus Bina Estetika pada hari yang diakui terjadi pengeroyokan. Pembayaran untuk operasi yang dilakukan Ratna di rumah sakit itu ikut ditemukan.