Ratusan Narapidana Lapas Kelas IIA Palu Kabur dan Hilang Usai Gempa

29 September 2018 14:22 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Penjara (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penjara (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Gempa 7,4 magnitudo dan tsunami setinggi 1,5 meter yang terjadi di Kota Palu mengakibatkan bangunan dan fasilitas publik rusak parah. Tak terkecuali Lapas Kelas IIA Palu, yang turut mengalami kerusakan.
ADVERTISEMENT
Akibat bangunan yang rusak, sebagian besar warga binaan atau narapidana penghuni Lapas Kelas IIA Palu kabur setelah tembok penjara roboh akibat gempa. Jumlah warga binaan dan narapidana di lapas tersebut adalah 560 orang dan lebih separuh dari mereka kabur dan menghilang.
Kondisi usai gempa bumi dan tsunami menghantam Palu. (Foto: AFP/MUHAMMAD RIFKI)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi usai gempa bumi dan tsunami menghantam Palu. (Foto: AFP/MUHAMMAD RIFKI)
Kepala Lapas Palu, Adhi Yan Ricoh, mengatakan, pihaknya tidak bisa mencegah kaburnya warga binaan dan narapidana. Sebab pascagempa, kondisi lapas dalam keadaan gelap karena putusnya jaringan listrik. Selain itu, jumlah petugas lapas juga sangat sedikit.
"Apalagi para petugas juga panik dan berusaha menyelamatkan diri sendiri," ujar Adhi, di Lapas Kelas IIA Palu, seperti dilansir Antara, Sabtu (29/8).
Mengenai upaya pencarian, Adhi mengaku belum bisa memastikannya. Sebab, hingga saat ini petugas lapas dan polisi masih sibuk mengurus para korban gempa dan tsunami.
ADVERTISEMENT
"Jangankan mencari napi yang lari, kondisi yang kami alami ini saja belum sempat dilaporkan ke pusat, karena tidak ada listrik dan tidak ada jaringan telekomunikasi," pungkasnya.