Rekam Jejak Nur Asia Uno yang Digadang Maju Pilwalkot Tangsel

31 Juli 2019 13:26 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cawapres no urut 02, Sandiaga Uno bersama istri Nur Asia tiba di lokasi Debat Final Pilpres  2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu, (13/4). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Cawapres no urut 02, Sandiaga Uno bersama istri Nur Asia tiba di lokasi Debat Final Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu, (13/4). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
Nama Nur Asia Uno digadang oleh Partai Gerindra maju di Pemilihan Wali Kota Tangerang Selatan 2020. Mungkinkah hal ini terwujud?
ADVERTISEMENT
Adalah Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad yang mendorong istri Sandiaga Uno untuk bertarung di Pilwalkot Tangsel. Menurut Dasco, hal ini merupakan titah langsung dari Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Dasco lalu mengungkapkan alasan Mpok Nur layak maju di Pilwalkot Tangsel. "Yang pertama di Tangsel sudah terbukti tidak resisten terhadap pemimpin wanita (Tangsel selama dua periode dipimpin wali kota perempuan, yaitu Airin Rachmi Diany-Red), yang kedua pemilih emak-emak penggemar Sandi Uno serta fans Nur Asia Uno banyak di Tangsel," kata Dasco, Rabu (31/7).
"Yang ketiga soal kapasitas dan kapabilitas Nur Asia Uno tidak diragukan untuk memimpin Tangsel ke depan," tambah Dasco.
Lalu, seperti apa rekam jejak Nur Asia Uno?
ADVERTISEMENT
Nur Asia lahir pada 28 November 1970. Ia merupakan wanita berdarah Betawi.
Nur Asia menikah dengan Sandi pada 28 Juli 1996 di Singapura. Keduanya berjumpa saat Sandi masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) 12 Wijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Sedangkan Nur Asia di SMP Al Azhar.
Sandi yang saat itu berusia 14 tahun merupakan teman sekolah dari kakak Nur Asia. Setiap kali Sandi bermain ke rumah temannya itu, ia sering melihat Nur Asia. Dari seringnya bertemu, bibit-bibit asmara mereka mulai terjalin.
Hubungan mereka terus berlanjut melewati masa Sekolah Menengah Atas dan kuliah di Amerika Serikat. Sandi berkuliah di Wichita State University, sementara Nur Asia di Stillwater Oklahoma.
Istri Cawapres 02 Sandiaga Uno, Nur Asia Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Jarak dua jam perjalanan dari Wichita, rela Sandi tempuh demi bertemu sang pujaan hati setiap akhir pekan. Hingga akhirnya, setelah 14 tahun berpacaran, tahun 1996 keduanya memutuskan untuk menikah di Singapura tanpa pesta mewah.
Pernikahan mereka dikaruniai tiga orang anak, yaitu Anneesha Atheera Uno yang lahir satu tahun setelah mereka menikah, Amyra Athefaa yang lahir pada 2011 dan seorang anak laki-laki Sulaiman Saladdin Uno.
Pada tahun-tahun awal pernikahan mereka, Sandi bukanlah seorang pengusaha sukses seperti saat ini. Nur Asia merasakan jatuhnya kondisi keluarga mereka ketika perusahaan tempat Sandi bekerja melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Nur Asia dikenal sebagai seorang perempuan yang bicara apa adanya, terkadang ceplas-ceplos. Tak jarang jika publik sering menyebut keduanya memiliki pembawaan yang berbeda, sebab Sandi cenderung pemalu walaupun ia sering pula bertingkah ‘gokil’ saat berkampanye.
ADVERTISEMENT
Saat Sandi memulai karier politiknya sebagai calon wakil gubernur DKI, Nur Asia selalu mendampingi. Dia adalah sosok penyemangat sekaligus ahli tata busana bagi sang suami.
Nur Asia yang selalu mendandani Sandi. Dia yang menyesuaikan kostum dan seluruh tampilan Sandi di berbagai acara.
Saat Sandi kampanye, Nur Asia jarang terlihat absen mendampingi. Sandi pun pernah mengungkapkan bahwa Nur Asia sangat penting sebagai penunjang karier politiknya.
Tak banyak orang mengenal Nur Asia, istri dari Sandiaga Uno. Pada April 2017, Sandi secara sengaja memperkenalkan istrinya untuk pertama kalinya saat berkampanye Pilgub DKI Jakarta untuk meramaikan suasana.
“Istri saya asli Betawi namanya Nur Asia. Dipanggilnya Mpok Nur Asie. Doyannya ta'lim, pengajian, sama semur jengkol. Saya terpaksa doyan (jengkol) walaupun bau," kata Sandi saat berkampanye di Jatinegara, Jakarta Timur,
ADVERTISEMENT
Kesibukan Nur Asia semakin bertambah saat Sandi terpilih menjadi wakil gubernur DKI mendampingi Anies Baswedan. Ia kerap mendampingi Sandi menghadiri acara-acara penting.
Ketika Sandi memutuskan mundur sebagai wagub dan menjadi cawapres, Nur Asia tetap mendukung keputusan itu. Sama seperti di DKI, Nur Asia sering tampil saat Sandi berkeliling di Indonesia
Bahkan, saat itu, Nur Asia sudah merasa seperti emaknya emak-emak. Hal itu terkait cukup banyak emak-emak yang mendukung sang suami.
Soal kemungkinan keterlibatannya di dunia politik praktis, Nur Asia pernah membeberkan jawabannya kepada kumparan.
"Haduh, kalau aku sih mungkin jangan dua-duanya, enggak boleh ada dua matahari. Jadi fungsi saya sebagai suporter, karena kalau dua-duanya nanti kasihan Sulaiman. Mungkin saya belum kepikiran ke situ, tapi yang penting buat saya itu negara ini harus ada perubahan, harus lebih baik, dan bisa menjamin rakyatnya sejahtera, adil, makmur," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Nah, apakah di kesempatan ini, Nur Asia bakal berubah pikiran? Kita tunggu saja.