Reshuffle Kemungkinan Setelah Lebaran, Jokowi Tunggu Status 3 Menteri

8 Mei 2019 13:27 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Johan Budi Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Johan Budi Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Isu perombakan kabinet atau reshuffle di akhir pemerintahan Jokowi-JK kembali mengemuka. Hal ini berhembus karena beberapa menteri kabinet terseret kasus korupsi yang sedang ditangani KPK. Proses perombakan kabinet kabarnya dilakukan setelah lebaran tahun ini.
ADVERTISEMENT
Juru bicara Presiden Johan Budi mengatakan evaluasi Jokowi terhadap para pembantunya ini tidak dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Tapi Jokowi mengevaluasi para menteri secara terus menerus.
"Jadi kalau dirasa oleh Pak presiden ada menteri yang perlu diganti maka akan dilakukan pergantian. Salah satu faktor, selain soal kinerja kan berkaitan kalau menterinya yang berstatus sebagai tersangka," kata Johan saat dihubungi kumparan, Rabu (8/5).
Namun sebagai satu orang yang dekat dengan Presiden belum mengetahui secara pasti rencana reshuffle setelah Lebaran.
"Saya tidak mendengar ada reshuffle sampai lebaran ini tidak ada info soal itu. Tapi kalau setelah lebaran itu mungkin saja," jelas Johan.
"Saya tidak dilibatkan di situ. Saya enggak tahu kalau presiden melibatkan menterinya. Tapi saya enggak diajak diskusi soal itu," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Meski saat ini ada beberapa menteri yang sudah diperiksa KPK, bahkan ada ruangannya sampai digeledah, Johan mengatakan status mereka belum dinaikkan menjadi tersangka.
"Karena orang diperiksa sebagai saksi belum tentu menjadi tersangka, menghormati proses hukum yang di KPK," ungkap Johan.
"Tapi, ketika seorang menteri atau pembantu presiden ditetapkan oleh hukum menjadi tersangka maka dia diganti. Itu tegas," lanjut Johan.
Tiga menteri yang kini disebut dekat dengan kasus yang ditangani KPK adalah Menpora Imam Nahrawi terkait dugaan suap dana hibah Kemenpora ke KONI, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin terkait dugaan jual beli jabatan di lingkungan Kemenag, dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita terkait dugaan gratifikasi politikus Golkar Bowo Pangarso.
ADVERTISEMENT