Respons Ridwan Kamil soal Desain Masjidnya Disebut Mirip Illuminati

31 Mei 2019 20:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masjid Al-Safar yang terletak di rest area KM 88 B, Tol Cipularang, sedang menjadi perbincangan hangat di media sosial baru-baru ini.
ADVERTISEMENT
Sebab dalam sebuah video yang beredar, ada seseorang yang mengartikan banyaknya bentuk segitiga di masjid tersebut identik dengan illuminati, atau kelompok yang disebut-sebut menyembah setan.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang menjadi arsitek masjid tersebut pun angkat suara. Dikutip dari laman instagramnya, Emil -demikian ia disapa- mengatakan Masjid Al-Safar merupakan hasil riset dari teori Folding Architecture atau origami.
"Masjid Al Safar adalah hasil riset teori Folding Architecture alias lipatan. Seperti origami, hasilnya adalah lekukan dan ruang berbentuk segitiga," kata Emil, Jumat (31/5/2019).
Emil mengaku, desain masjid tersebut merupakan sumbangsih bagi kemajuan seni dan arsitektur Islam. Menurut dia, keindahan bangunan dalam Islam identik dengan geometri. Sehingga desain masjid selalu berusaha diperbaharui dengan menggunakan geometri yang berbeda.
ADVERTISEMENT
"Saya ingin menyumbangkan kemajuan seni dan arsitektur Islam. Estetika Islam sangat kuat di geometri. Maka dari itu setiap desain masjid selalu berusaha baru dan geometri berbeda," ujar dia.
Adapun terkait tudingan seseorang yang mengartikan desain bangunannya identik dengan illuminati, Emil tidak mempermasalahkannya.
Namun demikian, Emil menegaskan kalau tudingan tersebut tidak benar dan tidak sesuai dengan maksud maupun tujuannya desain masjid tersebut.
"Saya tidak perlu marah terhadap tafsir, yang penting saya jelaskan bahwa jika Masjid Al-Safar dikatakan sebagai implementasi dari simbol-simbol illuminati itu adalah kesimpulan yang keliru. Karena itu tidak benar dan tidak dimaksudkan," tutur dia.
"Isu ini pernah dihebohkan oleh pihak yang sama di zaman Pilgub 2018 untuk menjelekkan saya saat kampanye. Saya sudah maafkan, move on, dan saya hanya berdoa," tutupnya.
ADVERTISEMENT