Retno soal GP Ansor Sesat: Saudi Tak Akan Intervensi Urusan Indonesia

5 Desember 2018 20:30 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menlu Arab Saudi Adel al-Jubeir (Foto: Carlos Barria/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Menlu Arab Saudi Adel al-Jubeir (Foto: Carlos Barria/Reuters)
ADVERTISEMENT
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel bin Ahmed Al Jubeir memastikan negaranya tidak akan ikut campur dengan urusan dalam negeri Indonesia. Hal itu Adel sampaikan ketika berkomunikasi via telepon dengan Menlu RI Retno Marsudi, Selasa (4/12).
ADVERTISEMENT
“Dalam pembicaraan kemarin Menteri Luar Negeri Saudi Arabia menekankan bahwa Saudi Arabia tidak memiliki kebijakan dan tidak akan mentolerir intervensi terhadap urusan dalam negeri sebuah negara,” ujar Retno di Hotel Courtyard, Bali, Rabu (5/12).
“Apalagi kalau itu dilakukan di sebuah negara yang bersahabat dengan Saudi seperti Indonesia,” lanjutnya lagi.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Hotel Courtyard, Bali, Rabu (5/12). (Foto: Darin Atiandina/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi di Hotel Courtyard, Bali, Rabu (5/12). (Foto: Darin Atiandina/kumparan)
Menlu Adel menyampaikan hal tersebut sebagai respons atas cuitan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama Muhammad Al-Suabi yang menyebut GP Ansor organisasi sesat.
“Tidak bisa dihindarkan kami juga bicara mengenai masalah isi dari Twitter Duta Besar Saudi yang ada di Jakarta,” ujar Retno.
Duta besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osama Muhammad Al-Suabi, dalam akun Twitter-nya menyebut Reuni 212 adalah reaksi dari pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid oleh organisasi yang sesat dan menyimpang, dalam hal ini GP Ansor.
ADVERTISEMENT
Cuitan yang kini sudah dihapus tersebut sontak menyebabkan amarah dari PBNU. Ketua PBNU Said Aqil menyayangkan pernyataan duta besar Arab Saudi terkait kegiatan Reuni 212 itu. Said keberatan dan terhina atas pernyataan Osama.