RI Akan Terus Belajar Pengelolaan Kapal Selam dari Korea Selatan

20 Desember 2017 13:23 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal Selam KRI Nagapasa (Foto: Dok. DSME)
zoom-in-whitePerbesar
Kapal Selam KRI Nagapasa (Foto: Dok. DSME)
ADVERTISEMENT
Indonesia memesan tiga unit kapal selam dari Korea Selatan melalui mekanisme kerja sama transfer teknologi (ToT). Kapal selam pertama dan kedua yang dipesan Indonesia dibuat di perusahaan pembuatan kapal Korsel, DSME, sedangkan kapal selam ketiga dibuat di galangan kapal dalam negeri PT PAL Indonesia, Surabaya bekerjasama dengan DSME Korsel.
ADVERTISEMENT
Ketua Tim Pelaksana Komite Kebijakan Industri Pertahanan Sumardjono mengatakan bahwa Indonesia harus memiliki kemampuan untuk memelihara tiga kapal selam tersebut. Untuk itu, ToT dibutuhkan agar Indonesia bisa memelihara kapal selam tersebut di dalam negeri. Hal ini disampaikan Sumardjono usai bertemu Wapres Jusuf Kalla siang ini.
"Ya harus lanjut, kerja sama ini kan bukan soal bangunnya tapi soal memeliharanya kan lebih penting. Kita harus mempunyai kemampuan memelihara," ujar Sumardjono di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (20/12).
"Kalau kita mempunyai kemampuan memelihara, maka tingkat kemampuanya tinggi karena kapal selam ini kan operasi terus kan gitu, arahnya ke sana," sambung Sumardjono.
Sumardjono,Komite  Kebijakan Industri Pertahanan  (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sumardjono,Komite Kebijakan Industri Pertahanan (Foto: Kevin Kurnianto/kumparan)
Sumardjono mengatakan bahwa Indonesia membutuhkan teknologi tersebut. Di samping dapat melakukan pemeliharaan secara mandiri, diharapkan dengan penguasaan teknologi tersebut, Indonesia mampu meningkatkan kesiapan kapal selam dalam menjalankan tugas.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Sumardjono juga mengatakan bahwa Indonesia sudah siap dalam segi infrastruktur. Untuk itu ia berharap Indonesia tetap fokus dalam upaya transfer teknologi tersebut hingga mampu melakukan pemeliharaan kapal selam secara mandiri
"Infrastruktur kita sudah siap untuk melakukan perbaikan itu. Kalau untuk bangun ya perlu sedikit lagi, kan sayang kalo gak dimaksimalkan."
"(ToT) tetep dilanjutkan dulu, biar fokus sehingga kita mendapatkan teknologinya banyak sehingga sewaktu-waktu melakukan perbaikan lebih confident tidak tergantung orang lagi, artinya kemandirian," pungkasnya.