Ribuan Siswa AS Walk-out dari Kelas untuk Aksi Anti-Senjata Api

22 Februari 2018 10:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi protes mahasiswa menentang penembakan (Foto: AP Photo/Mark Wallheiser)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi protes mahasiswa menentang penembakan (Foto: AP Photo/Mark Wallheiser)
ADVERTISEMENT
Ribuan siswa di sekolah-sekolah seantero Amerika Serikat melakukan walk-out dari kelas dan menggelar aksi anti-senjata api. Aksi ini digelar untuk mendesak pengendalian senjata usai penembakan di sekolah Florida pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Associated Press, aksi ini dilakukan serentak pada Rabu (21/2) dan dikoordinasikan di media sosial. Siswa tiba-tiba keluar kelas di tengah pelajaran dan melakukan aksi di lapangan sekolah mereka.
Kebanyakan aksi hanya berlangsung 17 menit, perlambang 17 korban tewas dalam penembakan di SMA Marjory Stoneman Douglas, Parkland, Florida, pada 14 Februari lalu.
Aksi protes mahasiswa menentang penembakan (Foto: AP Photo)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi protes mahasiswa menentang penembakan (Foto: AP Photo)
Ratusan siswa di sekolah-sekolah Maryland walk-out dari kelas dan long march ke gedung Kongres Capitol dan Gedung Putih di ibu kota Washington DC. Sementara ratusan siswa lainnya menggelar aksi ketika jam istirahat di sekolah-sekolah Chicago, Pittsburgh, Austin, hingga Texas.
Sementara di Florida, negara bagian terjadinya penembakan pekan lalu, ribuan siswa mengikuti aksi ini.
Mereka punya misi yang sama, yaitu menyerukan pemerintah menetapkan kebijakan pengendalian senjata api, terutama jenis senapan serbu seperti yang digunakan dalam penembakan di sekolah Florida.
Aksi protes mahasiswa menentang penembakan (Foto: AP Photo/Mark Wallheiser)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi protes mahasiswa menentang penembakan (Foto: AP Photo/Mark Wallheiser)
Pelaku penembakan itu, Nikolaz Cruz, membeli senapan serbu semi-otomatis AR-15 secara legal di toko senjata. Para siswa menyerukan agar senjata yang diperuntukkan bagi militer itu tidak diperjualbelikan dengan bebas.
ADVERTISEMENT
"Penembakan Orlando, Las Vegas, dan sekarang Parkland. Sesuatu harus dilakukan. Orang-orang tidak berdosa berguguran karena akses yang sangat mudah untuk memiliki senjata api di negeri ini," kata Daniel Gelillo, siswa di SMA Richard Montgomery di Maryland.
Aksi protes mahasiswa menentang penembakan (Foto: AP Photo/Evan Vucci)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi protes mahasiswa menentang penembakan (Foto: AP Photo/Evan Vucci)
Kebanyakan kepala sekolah mengizinkan aksi tersebut dan tidak akan menghukum siswa yang keluar kelas. Namun beberapa sekolah, seperti sekolah Needville Independent School District di Texas, menskorsing siswanya selama tiga hari jika meninggalkan kelas, walau dapat izin orang tua.
Aksi kali dianggap pemanasan sebelum aksi besar pada 14 Maret mendatang. Para siswa mengatakan suara mereka tidak bisa dianggap remeh lagi. Karena walau sekarang tidak punya hak pilih, namun beberapa tahun lagi ketika usia mereka sudah cukup, mereka bisa punya sikap politik di pemilu.
Aksi protes mahasiswa menentang penembakan (Foto: AP Photo/Evan Vucci)
zoom-in-whitePerbesar
Aksi protes mahasiswa menentang penembakan (Foto: AP Photo/Evan Vucci)
ADVERTISEMENT