Rijsttafel, Sajian Indonesia yang Populer di Belanda

3 Februari 2019 7:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Rijsttafel, Sajian Indonesia yang Populer di Belanda. Foto: Dok. Casa di Batavia
Jika keluarga Indonesia duduk di meja makan dan hendak menyantap makan malam bersama, yang terhidang di tengah meja makan biasanya adalah nasi lengkap dengan lauk pauknya, seperti sayuran, tahu-tempe, daging, sambal, dan kerupuk. Makanan-makanan tersebut diletakkan di tengah meja dan siapa saja yang mau bisa mengambilnya. Namun, tahukah kamu bahwa istilah “makan tengah” tersebut ternyata tidak umum dilakukan di belahan dunia lain. Di Eropa misalnya, makanan biasanya sudah diletakkan di masing-masing piring orang yang hendak makan. Sehingga “makan tengah” tersebut menjadi hal yang tidak biasa dan eksotis ketika dilakukan di sana. Di Belanda, “makan tengah” biasanya disebut dengan rijsttafel atau jika diartikan secara harafiah adalah “meja nasi”. Rijsttafel bukanlah hanya sekedar makan nasi dengan beberapa lauk pauk, melainkan berbagai macam nasi yang disiapkan dengan cara yang berbeda dengan banyak lauk pauk, setidaknya tujuh, bahkan sampai 40 atau 60 lauk pauk. Tentu saja dalam porsi-porsi kecil. Tidak diragukan lagi, apa yang dihidangkan dalam rijsttafel di Belanda adalah masakan-masakan Indonesia. Kamus Merriam-Webster sendiri mengartikan rijsttafel sebagai “an Indonesian meal consisting of rice and a variety of accompanying dishes (such as meat, seafood, and vegetables” atau “makanan Indonesia yang terdiri atas nasi dan berbagai hidangan pelengkap (seperti daging, makanan laut, dan sayur-sayuran).
ADVERTISEMENT
Sejarah rijsttafel berhubungan erat dengan masa penjajahan Belanda di Indonesia yang saat itu adalah Hindia Belanda. Ketika Bangsa Belanda menduduki Hindia Belanda mereka terinspirasi dengan hidangan Padang yang disajikan dalam banyak piring dengan porsi yang kecil, yang masih kita jumpai dalam rumah makan Padang. Mereka menginginkan santapan yang seperti itu, namun bukan hanya diisi dengan makanan dari Padang, melainkan dari seluruh Hindia Belanda. Mereka membuat rijsttafel yang tujuannya bukan hanya untuk dapat menikmati berbagai macam hidangan dalam satu waktu, namun juga untuk memaerkan kepada para tamu yang saat itu datang ke Hindia Belanda betapa eksotisnya daerah jajahan mereka. Ditambah lagi rijsttafel biasanya dibawa keluar dari dapur oleh pelayan-pelayan pribumi yang berbalutkan pakaian tradisional. Ketika dihidangkan, rijsttafel menampilkan berbagai macam rasa, warna, tingkat kepedasan, dan juga tekstur dalam satu pengalaman bersantap yang berasal dari berbagai macam etnis di kepulauan Hindia Belanda. Hal yang jarang sekali ditemukan dalam masakan Eropa yang membuat rijsttafel menjadi hidangan mewah kelas atas. Ketika Indonesia merdeka, kaum nasionalis berusaha menghapuskan banyak budaya Belanda dari bumi pertiwi, termasuk rijsttafel yang dianggap gaya makan yang terlalu flamboyan. Akibatnya, rijsttafel tidak umum lagi ditemukan di rumah makan di Indonesia sekarang, hanya ada beberapa rumah makan mewah yang masih memiliki rijsttafel dalam menu atau ketika sedang ada pesta. Harganya-pun juga tergolong mahal. Sementara di sisi lain, budaya rijsttafel tersebut berhasil dibawa oleh masyarakat Belanda yang kembali ke negaranya setelah penjajahan berakhir, termasuk di antara mereka adalah orang pribumi yang diusir dan orang Indo (keturunan Indonesia-Eropa). Budaya tersebut bertahan sampai sekarang dan rijsttafel menjadi menu andalan di restoran-restoran Indonesia di Belanda dan Belgia. Rijsttafel terutama populer dalam keluarga Belanda yang memiliki hubungan dengan kolonialisme.
ADVERTISEMENT
Lalu apa saja yang disajikan dalam rijsttafel? Biasanya rijsttafel terdiri dari berbagai macam nasi dan mi, mulai dari nasi putih, nasi kuning, nasi uduk, nasi goreng, sampai mihun dan bakmi. Selain itu ada babi kecap dan babi panggang yang berasal dari Bali. Dalam konsep halal, babi akan digantikan dengan daging seperti semur daging. Kemudian ada gado-gado dari Jakarta, rendang dari Padang, perkedel, telur balado, ikan goreng, ayam rica-rica, sayur lodeh, tempe orak-arik, pisang goreng, kerupuk, dan masih banyak lagi. Intinya, semua masakan dari Indonesia bisa disajikan bersama-sama dalam rijsttafel. Jika ada kesempatan ke Belanda, jangan lupa untuk menyantap rijsttafel ya.
ADVERTISEMENT