Riset: Keseringan Minum Alkohol Bisa Sebabkan Demensia

22 Februari 2018 8:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi demensia. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi demensia. (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Kebiasaan meminum alkohol secara rutin bisa memicu faktor utama penyebab demensia. Hal itu menurut sebuauh penelitian yang diterbitkan oleh The Lancet Public Health pada Selasa (20/2).
ADVERTISEMENT
Demensia merupakan suatu gejala yang disebabkan oleh penyakit atau kelainan otak. Dampak dari penderita yang mengalami demensia adalah terganggunya mental, gangguan berpikir dan hilang ingatan.
Gejala demensia berasal dari seringnya manusia mengkonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang secara berkala. Dalam laporan tersebut, dituliskan sebanyak satu juta orang dewasa di Prancis didiagnosis menderita demensia.
Penelitian ini secara khusus menyoroti gejala demensia terhadap penderita yang sering mengkonsumsi alkohol. Penelitian yang dilakukan terhadap lebih dari 57 ribu kasus demensia di Prancis menemukan sebanyak 57 persen berhubungan dengan alkohol.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan bahwa kebiasaan minum alkohol yang tergolong kronis apabila dalam sehari mengkonsumsi lebih dari 60 gram alkohol murni --setara enam gelas atau lebih-- untuk laki-laki, dan lebih dari 40 gram per hari untuk wanita.
ADVERTISEMENT
“Temuan ini menunjukan bahwa gangguan minum dan penggunaan alkohol merupakan faktor risiko demensia yang paling penting,” bunyi laporan The Lancet Public Health seperti dikutip dari ScienceDaily, Kamis (22/2).
Ilustrasi alkohol.  (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi alkohol. (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan)
Menurut dr. Rehm, seseorang yang mengalami gangguan demensia bisa memperpendek umurnya sebanyak 20 tahun. Tidak hanya itu, risiko terburuk dari demensia adalah kematian.
“Kerusakan demensia akibat alkohol dapat dicegah dengan tindakan preventif, dan kebijakan yang efektif (berhenti mengkonsumsi alkohol),” kata Rehm.
Seorang ilmuwan di Translational Health Economics Network, Paris, mengungkapkan hubungan antara demensia dan alkohol mampu menyebabkan kerusakan permanen pada otak secara struktural dan fungsional.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan riset dan mengambil catatan medis lebih dari satu juta orang dewasa di Prancis yang didiagnosis menderita demensia dari tahun 2008 sampai tahun 2013.
ADVERTISEMENT
“Sementara mayoritas pasien demensia adalah wanita. Hampir dua pertiga (64.9 persen) dari semua pasien demensia awal adalah laki-laki,” tulis laporan tersebut.
Wakil Presiden lembaga riset CAMH, dr. Bruce Pollock, menilai gejala demensia bisa dicegah lebih awal dengan mengurangi konsumsi alkohol secara berlebihan.
Selain mengakibatkan demensia, alkohol juga berakibat pada tekanan darah tinggi, diabetes, stroke, dan gagal jantung.