Risma Dinilai Bisa Tutup Langkah Anies 2024 Jika Maju di Pilgub DKI

3 Agustus 2019 21:22 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Burhanuddin Muhtadi. Foto: Facebook/@Burhanuddin Muhtadi
zoom-in-whitePerbesar
Burhanuddin Muhtadi. Foto: Facebook/@Burhanuddin Muhtadi
ADVERTISEMENT
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini digadang sejumlah pihak maju di Pilgub DKI Jakarta 2022. Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, jika Risma maju akan menjadi pemilihan yang menarik.
ADVERTISEMENT
Burhan menilai Risma berpotensi menghambat karier politik Gubernur DKI Anies Baswedan.
"Bu Risma belakangan ini menguat. Dan saya kira PDIP akan mencermati jeli, ada yang mengatakan Bu Risma enggak bisa maju lagi karena dua kali jadi wali kota. Tapi saya merasa aturan itu berlaku dalam jenjang yang sama, untuk level gubernur boleh, menurut saya boleh," kata Burhanuddin di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Sabtu (3/8).
Selain itu, menurut dia, Risma mampu membentengi PDIP apabila dihantam isu politik identitas dalam Pemilu 2024.
"Kalau dihantam isu politik identitas, Bu Risma pakai jilbab, jadi itu menjadi pertandingan yang menarik dan itu bisa menjadi penentu karier Anies Baswedan. Kalau Anies kalah di 2022, mimpi 2024 akan terkubur lebih cepat," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. Foto: Instagram/ @trirismaharini01
Burhan mengatakan sosok Risma dapat menutupi kelemahan mantan Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama (BTP atau Ahok) yang sempat tersandung kasus penistaan agama.
"Bu Risma bisa menutupi kelemahan Ahok, dari sisi kapasitas dan rekam jejak, sama-sama punya pengalaman di pemerintahan. Tapi kalau di sisi gender tidak berdampak signifikan dari agama," ucapnya.
Oleh karena itu, ia menyarankan PDIP dalam kongres V pada 8-10 Agustus mencatat sejumlah nama kader yang akan diusung pada Pilkada 2020. Hal itu, kata dia, menjadi bekal bagi partai untuk menghadapi Pemilu 2024.
"Kongres ini kalau mau serius di 2024, itu langsung dilist calon-calon yang mau diusung Pilkada 2020 karena itu pemilu yang diikuti lebih dari separuh pemilih di 270 daerah. Artinya, jika banyak menang di pilkada tahun depan, itu jadi investasi sangat positif buat PDIP untuk maju dan menang lagi di 2024," pungkasnya.
ADVERTISEMENT