Rizieq Syihab Orasi di Reuni 212: 2019 Ganti Presiden

2 Desember 2018 10:49 WIB
Suasana acara Reuni 212 di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (2/12/2018). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana acara Reuni 212 di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (2/12/2018). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab menyampaikan ceramah melalui rekaman suara dalam aksi Reuni 212. Dalam kesempatan itu, Rizieq menekankan pada 2019 Indonesia harus ganti presiden.
ADVERTISEMENT
"Negeri kita sedang carut marut, maka kita harus melakukan perubahan dan menurut hemat saya, bahwa perubahan dalam waktu yang dekat yang ada di depan kita tidak lain dan tidak bukan adalah 2019 ganti presiden," ujar Rizieq saat menyampaikan ceramahnya melalui rekaman di panggung reuni 212 di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (2/12).
Rizieq menjelaskan amanat perjuangan yang harus diingat bukanlah kampanye atau propaganda politik. Namun, ia mengajak seluruh peserta aksi untuk berjuang agar ada perubahan dengan adanya Pilpres dan Pileg 2019.
"Amanat perjuangan adalah perhatikan semua dengan baik, fokus, serius. Amanatnya di Pilpres dan Pileg 2019, kita wajib berjuang bersama untuk perubahan. Ayo kita wajib berjuang bersama untuk perubahan," ungkap Rizieq.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Rizieq juga mengingatkan kepada seluruh peserta reuni 212 agar terus mengawal pemerintahan yang ada saat ini. Ia mengingatkan bahwa seluruh aturan atau kebijakan yang berlaku haruslah sesuai dengan ayat suci Alquran.
"Konstitusi mana pun, baik UUD yang dibuat MPR atau UU yang dibuat DPR atau berupa aturan lain, presiden, menteri, kepala daerah, wajib kita kawal dan kita jaga. Serta kita rawat agar tidak bertentangan dengan ayat suci," kata Rizieq.
Peserta Reuni 212 mengenakan atribut di kawasan Bank Indonesia. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peserta Reuni 212 mengenakan atribut di kawasan Bank Indonesia. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
"InsyaQllah kalau selalu kita kawal dan kita jaga, rawat konstitusi maka akan seiring dan sejalan dengan ayat suci," lanjut dia.
Menurut Rizieq, penegakan ayat Alquran di NKRI bukan hanya kewajiban bagi agama tapi merupakan amanat konstitusi bagi warga negara indonesia.
ADVERTISEMENT
"Jadi demikian jelas bahwa Indonesia adalah negara beragama, negara berketuhanan Yang Maha Esa, bahwa Indonesia negara tauhid, yang melindungi semua agama dan menjamin kebebasan beragama tanpa paksaan," tutup dia.