Saat Jawa Timur Jadi 'Rebutan' Jokowi dan Prabowo

7 September 2018 12:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo dan Jokowi nonton bareng final pencak silat Asian Games 2018, Rabu (29/8/18). (Foto: Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo dan Jokowi nonton bareng final pencak silat Asian Games 2018, Rabu (29/8/18). (Foto: Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Jawa Timur seakan menjadi 'rebutan' dua capres yang berlaga di Pilpres 2019, Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto pada Kamis (7/9). Dua capres tersebut mengunjungi sejumlah lokasi di Jawa Timur dalam waktu yang hampir bersamaan.
ADVERTISEMENT
Prabowo Subianto memulai safarinya dengan berziarah ke makam pendiri NU KH Hasyim Asy’ari di pondok pesantren (PP) Tebuireng, Jombang. Prabowo juga nyekar ke makam Presiden ke 4 RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dan mantan Menteri Agama KH Wahid Hasyim.
Dari Jombang, Kamis (6/9), Prabowo berziarah ke makam ulama kharismatik Syaikhona Kholil di Martajasah, Bangkalan, Madura.
Pada hari yang sama, menyusul calon petahana Jokowi. Ia awalnya menghadiri pembukaan kuliah umum dan Rapat Koordinasi Nasional Badan Lemdik PGRI, dan penyerahan sertifikat di Surabaya. Jokowi kemudian melanjutkan kunjungannya dengan mengunjungi beberapa pondok pesantren di Jawa Timur.
Prabowo Subianto berziarah ke makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) , Kamis (6/9/18). (Foto: Instagram @mediaprabowo)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto berziarah ke makam KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) , Kamis (6/9/18). (Foto: Instagram @mediaprabowo)
Namun sebelumnya, pada awal pekan ini, cawapres Jokowi, KH Ma'ruf Amin, juga sudah bersafari ke sejumlah ponpes. Ia pun bertemu dengan beberapa Pengurus Wilayah NU Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Atensi terhadap Jatim rupanya begitu tinggi sehingga para tokoh yang hendak berlaga di Pilpres 2019 ini saling bergantian merebut rakyat Jawa Timur.
Pengamat komunikasi politik Universitas Airlangga, Dr. Suko Widodo menilai, Jawa Timur merupakan salah satu titik penentu kemenangan Pilpres 2019. Tak heran kedua calon berlomba-lomba turun untuk mengais suara akar rumput Jawa Timur.
"Kedatangan keduanya ke Jatim sudah tentunya memiliki urgensi kuat berkaitan dengan upaya pemenangan Pilpres 2019. Ancang-ancang sudah dimulai," terang Suko ketika dihubungi, Jumat (7/9).
Dosen Fisip ini menjelaskan, Jawa Timur menjadi penentu, baik dari aspek jumlah pemilih dan aspek persebaran peta kekuatan politik di Jawa.
"Sebagaimana diketahui, berdasarkan peta jumlah pemilih bahwa di Pulau Jawa dan Madura terdapat sekitar kurang lebih 53-56% pemilih dari seluruh Indonesia," jelas Suko.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, berdasarkan persebaran mesin politik selama ini, Jabar, Banten, dan DKI Jakarta lebih dikuasai kubu Prabowo. Sementara Jawa Tengah dan Yogyakarta dikuasai kubu Jokowi.
Suasana Presiden Jokowi mengunjungi Unipa Surabaya, Kamis (6/9). (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Presiden Jokowi mengunjungi Unipa Surabaya, Kamis (6/9). (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Setpres)
"Maka Jawa Timur akan menjadi area yang kompetitif sekali," ujarnya.
Selain itu, Suko menunjukkan bahwa ada sedikit keunikan pada persebaran kekuatan politik di Jatim bila merujuk pileg 2014 dan Pilgub 2018. Ia mencontohkan akan ada perang untuk memperebutkan ponpes yang ada di Jatim.
"Minimal akan dijadikan klaim kekuatan,"ujar Suko.
Selain itu, bakal adanya potensi perang informasi sangat tinggi. Tak heran bila akan berseliweran informasi yang tingkat faktualnya tidak akurat.
"Maka warga maupun netizen hendaknya jeli dan selektif dalam menyaring setiap informasi yang beredar," tandasnya.
ADVERTISEMENT