Saat Trump Salah Bicara soal Kemungkinan Intervensi Rusia di Pemilu AS

19 Juli 2018 4:27 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Donald Trump. (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump. (Foto: REUTERS/Jonathan Ernst)
ADVERTISEMENT
Gedung Putih berjuang keras untuk menangkal kehebohan yang diakibatkan oleh Presiden Donald Trump. Sebelum rapat kabinet di Gedung Putih, Rabu (18/7) pagi, sejumlah wartawan sempat bertanya apakah Rusia masih berniat 'menargetkan' pemilu di Amerika Serikat atau tidak, kepada Trump.
ADVERTISEMENT
"Tidak," jawab Trump saat itu sembari menggelengkan kepala, dilansir Reuters, Kamis (19/7).
Pernyataan Trump tersebut sontak membuat heboh. Sebab hal itu bertolak belakang dengan kesimpulan dari intelijen AS yang menyatakan Moskow masih berusaha mempengaruhi hasil pemilu di AS.
Namun, kabar tersebut langsung disanggah oleh juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders. Ia menegaskan, pernyataan 'tidak' yang diucapkan oleh Trump bukan merupakan jawaban atas pertanyaan tersebut, namun sebagai bentuk penolakan untuk menjawab.
"Presiden telah menegaskan kepada Vladimir Putin untuk tetap berada di luar pemilihan AS. Presiden dan pemerintahannya akan bekerja keras untuk memastikan, Rusia tidak bisa ikut campur dalam pemilu, seperti yang mereka lakukan di masa lalu," tegas Sarah.
Para pejabat intelijen AS juga menyebut upaya Rusia untuk melemahkan pemilihan akan terus berlangsung. Bahkan, mereka kini tengah menargetkan kongres yang akan digelar pada 6 November mendatang.
ADVERTISEMENT
Pertemuan Trump dengan Putin pada Senin (17/7) lalu juga mengejutkan banyak pihak karena Trump terkesan segan melancarkan kritik terhadap Moskow yang telah ikut campur di pemilihan presiden 2016. Para kritikus bahkan menuduhnya lebih perpihak kepada Rusia ketimbang negaranya sendiri.
Rusia diduga ikut mengintervensi pemilu di AS pada 2016 silam dan membantu Trump mengalahkan lawan politiknya saat itu, Hillary Clinton. Saat ini, dugaan intervensi tersebut juga tengah diinvestigasi oleh pihak AS.