Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Ponsel Andri Kurniawan berbunyi. Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada (UGM) ini menerima telepon dari Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, sahabatnya semasa kuliah.
ADVERTISEMENT
Meski Andri tak merinci waktunya, namun peristiwa tersebut terjadi baru-baru ini.
Andri tahu saat itu Sutopo tengah berjuang melawan sakit kanker paru-paru. Namun, Sutopo bukan menelepon Andri untuk curhat. Dia menyampaikan niatnya untuk menyumbang pembangunan masjid fakultas.
“Beliau kemarin sudah divonis kanker, dia menghubungi saya, fakultas kan sedang membangun masjid. Beliau menghubungi saya nyumbang (pembangunan masjid) juga lumayan besar. Walaupun beliau membutuhkan biaya pengobatan, tapi beliau masih menyempatkan hal-hal seperti itu,” ujar Andri kepada kumparan, Senin (8/7).
Bukan hal yang aneh bagi Andri jika tiba-tiba sahabatnya menelepon untuk berkabar. Sejak berkuliah di Fakultas Geografi, Sutopo memang dikenal supel dan ramah kepada teman-temannya. Namun, kebiasaan itu bukan menjadi alasan Sutopo abai pada pendidikannya. Dia mahasiswa lulusan tercepat di angkatannya. Studi ditempuh empat tahun.
ADVERTISEMENT
“Jadi saya itu teman satu angkatan dengan beliau. Beliau kan dulu prodinya namanya Geografi Fisik, sekarang Geografi Lingkungan. Saya dari prodi Perencanaan Pengembangan Wilayah, tapi saya secara pribadi dekat dan sering mengerjakan tugas bareng sejak kuliah,” kata Andri.
“Jadi memang beliau sejak mahasiswa semangatnya seperti yang sekarang ini. Walaupun sakit, semangatnya tinggi. Komitmennya juga tinggi. Ya karena punya semangat dan komitmen yang tinggi beliau itu lulusnya paling cepat di angkatan kami,” ujarnya.
Kecerdasan Sutopo memang sudah terbukti semenjak kuliah. Andri sendiri merasakannya saat satu tim dalam dua kali Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional. Sutopo saat itu mengambil konsentrasi hidrologi terkait pengelolaan gas, banjir, longsor, dan sebagainya yang kemudian berkaitan erat dengan tugasnya di BNPB.
ADVERTISEMENT
“Sejak mahasiwa dia juga mempengaruhi teman-teman bahwa beliau punya komitmen dan semangat. Teman di lingkungannya juga ikut-ikutan,” katanya.
Menurut Andri, kombinasi kecerdasan dan pintar bergaulnya Sutopo menjadi modal terbaik menopang kerja Sutopo di kehumasan. Sehingga dia tak heran jika sahabatnya itu sering diganjar penghargaan di bidang humas.
“Di samping semangat dan komitmen yang tinggi, beliau memang ramah dan supel dengan teman-temannya. Jadi kalau sekarang jadi humas, banyak teman dari wartawan dan mahasiswa, karena dia orangnya supel dan suka bergurau juga,” katanya.
Akhir tahun 2018 merupakan kali terakhir Andri bertemu Sutopo. Meski kanker mulai menggerogoti tubuh, Sutopo tidak pernah menampakkan rasa sakitnya. Pun saat menjadi narasumber di UGM, dia tetap melawan rasa sakit dan terus menyampaikan ilmu.
ADVERTISEMENT
“Terakhir ketemu akhir tahun kemarin, masih ikut reuni angkatan di fakultas. Menyempatkan datang ke reuni angkatan 88/89. Reuni terakhir, beliau sempat ngobrol dengan saya. Beliau memang kalau pekerjaan tetap harus, tapi menjaga jangan terlalu capek. Makan pun harus dibatasi, masih kemo waktu itu,” ujarnya.
“Hobi beliau itu sering kerja lapangan, dia semangat sekali sampai hal teknis seperti mengukur debit air. Beliau terjun ke sungai, semangat,” ujarnya.
Kini Andri harus merelakan sahabatnya menghadap Tuhan. Namun banyak harapan di benak Andri. Dia ingin lahir Sutopo-Sutopo baru dari Fakultas Geografi UGM.