Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Said Aqil Desak Fadli Zon Minta Maaf soal Puisi "Doa yang Ditukar"
15 Februari 2019 19:28 WIB
Diperbarui 21 Maret 2019 0:04 WIB
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj mendesak Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta maaf kepada Pimpinan Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Maimoen Zubair. Puisi buatan Fadli yang berjudul 'Doa yang Ditukar' dianggap telah menyinggung Maimoen sebagai ulama NU.
ADVERTISEMENT
“Ya bagi NU kita harapkan sebenarnya Fadli Zon sadarlah bahwa orang berbudaya, beradab, berakhlak tinggal minta maaf saja kenapa sih beratnya. Kalau nggak mau (minta maaf) ya terserah kalau ingin kualat. Paham kualat nggak ya dia?,” ujar Said di sela-sela Rakornas NU Care-LAZISNU di Ponpes Pangeran Diponegoro, Sleman, DIY, Jumat (15/2).
Akibat puisi Fadli, mulai ada gelombang protes dari kalangan santri NU. Sikap para santri dianggap Said wajar. Musababnya, warga NU sudah merasa sesepuhnya telah dilecehkan Wakil Ketua Partai Gerindra itu.
“Haknya warga NU dong (untuk marah). Kiai Maimoen dilecehkan, kiai sepuh sudah 94 tahun usianya. Allah saja menghormati orang yang usianya sudah lebih dari 80 tahun. Sudah dipangkuan tuhan itu namanya,” kata dia.
ADVERTISEMENT
“Tapi ada seorang manusia masih muda melecehkan orangtua seperti apa, beradab atau tidak?,” ujar dia.
Sementara itu, Sekjen PBNU Ahmad Helmy Faishal Zaini berharap Fadli Zon datang langsung ke kantor PBNU untuk minta maaf secepatnya. Meski puisi Fadli Zon tidak menyebut nama, menurutnya semua tahu puisi tersebut ditujukan kepada Kiai Maimoen.
“Kami harapkan Fadli Zon datang langsung ke PBNU untuk menyampaikan permohonan maaf. Meski tidak menyampaikan nama tapi kami paham lah puisi itu persis dengan suatu peristiwa yang belum lama terjadi. Sudah menciderai sangat tidak sopan perkataanya kepada orang tua kita,” katanya.
Upaya hukum juga tengah disiapkan pihaknya. Namun dia menjunjung tinggi budaya timur dan akan berkomunikasi dengan keluarga Kiai Maimoen.
ADVERTISEMENT
“Langkah hukum sedang disiapkan kita menunggu. Tapi kami menunggu sebagai budaya timur, kalau dia minta maaf kepada Mbah Maimoen nanti kita komunikasi ke keluarga,” ujar dia.
Sebelumnya Fadli Zon menegaskan puisi tersebut ditulis sebagai bentuk ekspresi dan tidak ditujukan kepada KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen.
“Santri enggak ada (masalah). Saya sudah bicara sama kiai, sama santri enggak ada (masalah). Mau melaporkan puisi? Silakan laporkan puisinya. Itu bagian dari ekspresi dan saya tegaskan, saya sebagai orang berekspresi itu bukan (ditujukan kepada) Mbah Moen,” kata Fadli di Rumah Sekretariat Nasional Prabowo-Sandi, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/2).