Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Senin (13/5), Muhammad Said Didu mengajukan pengunduran diri sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Namun, Said Didu menegaskan keputusannya ini tak terkait politik.
ADVERTISEMENT
“Kalau politik, saya mundur pas pilpres, dong. Tapi ini bukan politik, ini adalah bentuk pertanggungjawaban saya, saatnya melepaskan status saya agar saya menjadi bebas,” ujar Said Didu di Gedung BPPT, Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (13/5).
Said Didu menjelaskan, proses pengunduran dirinya itu telah melalui proses panjang. Bahkan, Said Didu mengaku perlu berdiskusi dengan keluarganya hingga ia yakin meninggalkan kariernya selama 32 tahun ini.
“Jadi, saya juga berunding dengan keluarga, dengan anak saya. Ya, saatnya bagaimana, sudah 32 tahun, padahal masih punya delapan tahun (hingga pensiun), jadi itu hanya pemikiran biasa saja. Ya, mungkin Allah memberikan hidayah di bulan ramadhan, saatnya kau mengambil keputusan,” ujarnya.
Said Didu adalah salah satu sosok yang vokal dalam mengkritik pemerintah dan menyatakan dukungan kepada paslon 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019. Pada Januari lalu, ia bersama Rizal Ramli membantu Prabowo-Sandi dalam mempersiapkan materi debat kedua Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Namun, Said Didu memastikan kesibukan itu bukan menjadi alasan utama ia mengundurkan diri dari jabatan di pemerintahan.
“Nggak juga, tapi, ya, mungkin juga ada pengaruhnya. Karena ada pengaruhnya tapi bukan karena itu. Alasan utama saya adalah ingin bebas berkiprah di negeri untuk melakukan perbaikan, itu alasan utama saya,” tuturnya.
Berikut empat alasan pengunduran diri Said Didu yang dikutip kumparan dari pernyataannya secara utuh:
1. Ingin menuangkan pemikiran secara objektif untuk melakukan perubahan dan perbaikan bangsa dan negara.
2. Agar tidak melanggar aturan dalam melaksanakan aktivitas pengabdian dan pemikiran secara bebas.
3. Memperluas tempat pengabdian dalam berbagai bidang, termasuk menjadi mitra bagi pemerintah, lembaga dan masyarakat.
4. Sebagai pertanggungjawaban moral bagi keluarga, pemerintah, masyarakat, bangsa dan negara.
ADVERTISEMENT