Sandi Ajak 'Pasukan Jempol' Gencatan Senjata Selama Asian Games 2018

29 Juli 2018 18:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno menemui wartawan di Balai Kota. (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno menemui wartawan di Balai Kota. (Foto: Moh Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Netizen banyak mengkritik persiapan Asian Games yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Mulai penggunaan bambu untuk bendera peserta Asian Games, pengelolaan Kali Item, hingga mural yang dinilai buruk. Menanggapi hal ini Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta ada gencatan senjata dengan netizen.
ADVERTISEMENT
“Sekali saja selama sebulan kita gencatan senjata dulu dah. Jangan jatuhkan diri kita sendiri gitu. Buat apa pasukan jempol (netizen -red.) beraksi ngehajar kiri dan kanan. Satu bulan dululah kita gencatan senjata. Setuju nggak?” kata Sandi di Gedung Bappenas, Jalan Taman Suropati, Jakarta Pusat, Minggu (29/7).
Foto Udara, Kali Item, Kemayoran, Kamis (26/7). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Foto Udara, Kali Item, Kemayoran, Kamis (26/7). (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
Menurut Sandi, memang ada kekurangan dari mural maupun pemasangan bendera yang dilakukan oleh warga. Namun itu merupakan bentuk antusiasme warga yang tidak bisa dibendung.
“Tapi kalau kita mencari yang salah, ya susah. 'Ini seharusnya begini, warnanya tidak seperti itu'. Ini antusiasme masyarakat sudah naik. Seperti yang diinginkan Pak Presiden. Masyarakat kita antusiasme. Ini sudah meriah nih kalau ibarat demam ditambah lagi bisa step,” kata Sandi.
Mural Asian Games 2018 di Kemang (Foto: Irish/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Mural Asian Games 2018 di Kemang (Foto: Irish/kumparan)
Begitu pula dengan pengelolaan Kali Item. Sandi mengatakan banyak yang menilai Pemprov tidak becus sehingga penangannya diambil pemerintah pusat. Padahal, menurut Sandi, Pemprov dan Pemerintah pusat bekerja sama adalah hal yang wajar.
ADVERTISEMENT
“Kami sama-sama kolaborasi, kan pemerintah pusat punya balai besar,” kata Sandi.