Sandi Prihatin Pembunuhan Jurnalis: Hormati Pendapat Orang Lain

21 Oktober 2018 4:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandi di Conferense on Indonesia Foreign Policy (CIFC2018) di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan. (Foto: Ferry/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandi di Conferense on Indonesia Foreign Policy (CIFC2018) di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan. (Foto: Ferry/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pembunuhan jurnalis Washington Post asal Saudi Arabia Jamal Khashoggi menjadi peringatan bagi kebebasan pers. Cawapres nomor urut 02 tersebut berharap Indonesia tidak tertimpa tragedi dengan cara lebih menghormati perbedaan pendapat.
ADVERTISEMENT
“Kita harus menghormati pendapat orang lain dan bila kita tidak berhati-hati kita bisa saja menjadi seperti itu. Kita mempunyai tanggung jawab untuk membuat Indonesia menjadi negara yang lebih baik,” ujar Sandi di talkshow Conference on Indonesia Foreign Policy yang diadakan di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (20/10).
Sebagaimana diketahui, Khashoggi dinyatakan menghilang ketika berkunjung ke Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki. Belakangan diketahui bahwa otoritas dari pemerintah Arab Saudi mengakui jika Khashoggi tewas ketika berada di dalam gedung Konsulat, setelah sebelumnya sempat mengelak.
Khashoggi sendiri adalah jurnalis yang tengah menerbitkan laporan tentang pemerintahan Arab Saudi. Belakangan ini ia juga mengkritik keras dari putra mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohamed bin Salman.
CEO Alarab TV, Fahad al-Sukait (kiri), dan Jamal Khashoggi (kanan). (Foto: AFP/MOHAMMED AL-SHAIKH)
zoom-in-whitePerbesar
CEO Alarab TV, Fahad al-Sukait (kiri), dan Jamal Khashoggi (kanan). (Foto: AFP/MOHAMMED AL-SHAIKH)
Sandi sendiri mengatakan bahwa membunuh orang hanya karena perbedaan pendapat tidak dapat dibenarkan. Seharusnya penyelesaian ini tidak harus memerlukan kekerasan bahkan sampai membunuh seseorang.
ADVERTISEMENT
“Membunuh seseorang itu salah, ini adalah sinyal kuat bahwa menyelesaikan perbedaan pendapat dengan kekerasan adalah sesuatu yang keji,” ujar Sandi.