Sandi Resmikan Alat Pengolahan Air Limbah Karya Anak Bangsa di Jakbar

23 Mei 2018 17:38 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga Uno di IPLT Jakarta Barat (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno di IPLT Jakarta Barat (Foto: Moh Fajri/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meresmikan alat pengelolaan limbah menjadi air bersih karya anak bangsa di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) Duri Kosambi, Cengkareng Jakarta Barat. Alat ini dapat mengubah air lumpur menjadi air bersih dalam waktu 30 menit.
ADVERTISEMENT
Teknologi anak bangsa yang diterapkan ini bernama IPAL ‘PAL-Adrich Tech System’. Alat ini merupakan hasil kerja sama PD PAL Jaya dan PT. MJH Lestari Internasional untuk mewujudkan teknologi pengolahan limbah.
Awalnya Sandi menilai, PAL-Adrich Tech System merupakan teknologi buatan luar negeri. Namun ternyata merupakan sebuah karya anak bangsa. Sehingga, Sandi merasa bangga dengan teknologi pengolahan limbah ini yang menurutnya tepat guna.
“Kalau kita lihat temuan orang Indonesia kadang-kadang suka dibuat lelucon, joke, dan dianggap tidak bisa bersaing di pasar internasional. Hari ini kita lihat dengan teknologi fisik saya ingin sekali melihat bagaimana ini kalau tidak salah Pak Bekti belum ada referensinya di dunia,” kata Sandi di lokasi, Rabu, (23/5).
“Jadi ini pertama kali dan air tinja yang dikelola PD Pal Jaya bisa dilakukan suatu proses yang biasa makan 7 hari dan menjadi air buangan, dalam waktu setengah jam bisa menjadi air yang bisa diutilitas,” tambahnya.
Sandiaga Uno di IPLT Jakarta Barat (Foto: Moh Fajri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno di IPLT Jakarta Barat (Foto: Moh Fajri/kumparan)
Sandi mengungkapkan, sebenarnya air yang dikelola ini menurutnya bisa saja untuk diminum. Namun berdasarkan arahan dari Dirut PAL Jaya Subekti bahwa air ini lebih layak dimanfaatkan untuk kebutuhan utilitas.
ADVERTISEMENT
“Kita kebetulan diarahkan oleh Pak Bekti bahwa ini lebih cocok dipakai untuk menyiram tanaman atau untuk flush toilet, jadi air yang dipakai untuk utilitas,” terang Sandi.
Sandi menilai air yang dihasilkan dari pengolahan air limbah rumah tangga ini sangat bening. Selain itu kata Sandi teknologi ini bisa menciptakan lapangan kerja dan bermanfaat khususnya untuk petani.
“Yang menarik bahwa Andrich sistem ini setiap sistem akan menghasilkan, menciptakan 50 tenaga kerja dan termasuk untuk instalasi dan mengoperasikan jumlahnya cukup 10 orang instalasi, 4 orang operasional," jelas Sandi.
"Pekerja dan petani pemanfaat air hasil pengolahan yang bisa dimanfaatkan untuk tanam, kebun, pertanian, dan kebersihan,” imbuh Sandi.
Lebih lanjut Sandi mengungkapkan, dalam 3 tahun akan dipasang 200 unit teknologi serupa di Jakarta.
ADVERTISEMENT
IPAL berbasis teknologi Andrich Tech System ini merupakan hasil karya anak bangsa yang mempunyai beberapa keunggulan antara lain, kebutuhan listrik yang rendah, footprint atau kebutuhan lahan yang kecil dibanding teknologi konvensional, dan hasil olahan setara dengan air bersih.
Selain Subekti turut hadir dalam peresmian ini adalah Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Teguh Hendarwan, Wali Kota Jakarta Barat Anas Efendi, dan Dirut PD PAM Jaya Erlan Hidayat.