Sandi soal Narkoba di Kampung Ambon: Berantas secara Spartan

Lokasi penggerebekan narkoba di Kampung Ambon (Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Polres Jakarta Barat menggerebek lokasi peredaran narkoba di Kampung Ambon, Jalan Kristal Akik, Cengkareng, Jakarta Barat. Dari penggerebekan, polisi menemukan 18 kilogram bahan pembuat narkoba.

Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno meminta masyarakat untuk waspada.

"Penemuan-penemuan baru di daerah-daerah baru yang tidak terindikasi tempat ini (sebagai) tempat penumpukan narkoba, jadi kekhawatiran juga untuk kita," kata Sandi di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (25/1).

Sandi menegaskan Pemprov DKI sangat tegas dalam memerangi narkoba di Jakarta. Apalagi narkoba merupakan masalah yang umum ditemukan tidak hanya di Indonesia, melainkan di negara-negara berkembang.

"Iya ini fight against drugs dan kita lihat di referensi-referensi negara-negara berkembang melakukan (pemberantasan narkoba) secara Spartan, dan full force menghadapi ancaman daripada narkoba ini. Karena narkoba ini menjadi sebuah kejahatan yang maha dahsyat, yang menghantam semua lini kehidupan, bukan hanya di Indonesia tapi di seluruh negara-negara yang ada di dunia," tuturnya.

Ia meminta masyarakat tidak hanya mengandalkan pemerintah dan penegak hukum dalam mencegah peredaran narkoba, tapi juga berpartisipasi memerangi masalah ini.

"Beruntung di Indonesia semua kita menyatakan perang terhadap narkoba, dan kita sudah canangkan semua kepada BNN Provinsi DKI kemarin bahwa untuk bandar yang lawan kita, langsung 810 (tembak mati)," ujarnya.

Sandi menyinggung beberapa serial drama yang ia tonton di Netflix, yang sebagian besar menggambarkan bagaimana peredaran narkoba dilakukan oleh pengusaha yang dekat dengan penguasa politik.

"Di Netflix kan lagi betul-betul populer nih Narcos, Drug War, El Chapo, ini kelihatan sekali human technic bekerja. Mereka ini sebuah industri yang sangat besar dimainkan oleh pengusaha-pengusaha kakap yang dekat dengan penguasa-penguasa politisi-politisi. Di film itu yang didramatisir," pungkasnya.