Sandi: Tak Perlu Debat Bahasa Inggris, Bahasa yang Dimengerti Saja

14 September 2018 11:24 WIB
Sandiaga uno menikmati lantunan lagu reggae yang dibawakan steven jams di jalan jaksa.  (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga uno menikmati lantunan lagu reggae yang dibawakan steven jams di jalan jaksa. (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
PAN melontarkan wacana debat Pilpres 2019 menggunakan bahasa Inggris. Usulan itu direspons KPU dengan menyebut ide apa pun akan ditampung karena format dan mekanisme debat belum ditentukan.
ADVERTISEMENT
Namun, bakal cawapres Sandiaga Uno justru menolak usulan itu. Menurut Sandi debat Pilpres tetap menggunakan bahasa Indonesia saja yang sudah pasti dimengerti oleh masyarakat Indonesia.
"Saya rasa enggak perlu ya. Ini pendapat pribadi saya, bahwa bahasa kita adalah bahasa Indonesia. Bahasa yang dimengerti 100 persen oleh orang Indonesia," ucap Sandi di Blok M, Jakarta, Jumat (14/9).
"Bahasa inggris ya ada yang mengerti, tapi kita kan ingin menjangkau seluruh rakyat Indonesia," imbuhnya.
Sandi bercerita dia sudah pernah ikut debat politik saat bertarung di Pilkada DKI 2017. Menurutnya, usulan penggunaan bahasa Inggris khawatir memicu permusuhan baru.
"Saya pernah ikut debat, karena menurut saya yang dikhawatirkna debat itu jadi tempat saling serang menyerang. Saya menyarankannya urun rembug saja, karena keadaan bangsa kita sedang tidak baik," ujarnya..
ADVERTISEMENT
Sandi justru mengusulkan agar format debat menjadi semacam sarasehan atau forum sumbang saran, meski judulnya adalah debat Pilpres 2019. Format baru penting untuk membawa semangat persaudaraan.
"Judulnya mungkin debat tapi di sebelah sana ada presiden yang kita hormati banget. Ada Pak kiai guru saya (Ma'ruf Amin), mana bisa kita ngedebat. Kita kan harusnya sumbang saran. Karena rakyat yang akan menyaksikan," pungkasnya.