Sate Ayam Jadi Primadona di Mercado Culinário Indonésio Portugal

15 Juli 2018 11:23 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Mercado Culinario Indonesio, Lisabon. (Foto: Eddi Santosa/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Mercado Culinario Indonesio, Lisabon. (Foto: Eddi Santosa/kumparan)
ADVERTISEMENT
Masyarakat Portugal antusias menyantap sate ayam di Mercado Culinário Indonésio 2018. Tidak kurang dari 37 jenis kuliner Indonesia disajikan untuk menarik perhatian masyarakat Portugal.
ADVERTISEMENT
Selain sate ayam, juga rendang, gado-gado, pempek, mie ayam, bakso, martabak, dadar gulung, klepon, kue lapis, pisang goreng, es campur, dan es cendol.
Dengan partisipasi masyarakat Indonesia di Portugal, pasar tahunan Mercado Culinário Indonésio (Pasar Kuliner Indonesia) ini menjadi sarana promosi budaya Indonesia di tanah Portugal, demikian rilis KBRI Lisabon kepada kumparan Den Haag, Sabtu malam atau Minggu (15/7) WIB.
Warga Portugal mengantre kuliner Indonesia. (Foto: Eddi Santosa/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Warga Portugal mengantre kuliner Indonesia. (Foto: Eddi Santosa/kumparan)
Sejak pagi, lebih dari tiga ratus pengunjung rela antre membeli dan mencicipi langsung kuliner Indonesia. Tidak jarang pengunjung, termasuk beberapa Duta Besar negara sahabat, membeli jajanan pasar Indonesia untuk dibawa pulang agar dapat dinikmati bersama keluarga di rumah.
Para pengunjung Mercado Culinário Indonésio terdiri dari berbagai lapisan masyarakat Portugal yang merasa memiliki kedekatan dengan Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Ternyata Indonesia adalah negara besar yang memiliki berbagai macam cita rasa kuliner,” ujar João Pedras, seorang mahasiswa dari Universidade da Lisboa.
Polisi Lisabon menikmati jajan Indonesia. (Foto: Eddi Santosa/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Polisi Lisabon menikmati jajan Indonesia. (Foto: Eddi Santosa/kumparan)
Dalam pasar tersebut, João Pedras mengajak ayahnya, Vincente Pedras, seorang pensiunan pegawai bank, untuk menghabiskan akhir pekan bersama dengan menikmati kuliner Indonesia. Keduanya tertarik dengan kuliner Indonesia setelah pernah mencoba rempeyek kacang.
Lain lagi dengan Dylan Haasen, seorang instruktur pilot Portugal berdarah Belanda. Karena sering berinteraksi dengan pelajar pilot Indonesia, Dylan menjadi tertarik untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Indonesia.
“Kuliner adalah salah satu hal yang membuat saya jatuh cinta dengan Indonesia,” ujar Dylan.
Duta Besar RI untuk Portugal Ibnu Wahyutomo menyampaikan bahwa Mercado Culinário Indonésio digunakan sebagai upaya untuk lebih memperkenalkan Indonesia di Portugal melalui kuliner.
ADVERTISEMENT
Menurut Dubes, kegiatan ini juga diharapkan dapat menumbuhkan minat pengusaha Portugal untuk mendatangkan bumbu dan bahan makanan Indonesia ke Portugal.
“Dengan melihat antusiasme yang ada, masyarakat Portugal dan WNI di Portugal juga dapat terdorong untuk membuka restoran Indonesia di Portugal,” demikian Dubes.
Selain kuliner, Mercado Culinário Indonésio juga menampilkan hiburan tarian tradisional Betawi yang mengajak pengunjung pasar untuk menari bersama mengikuti alunan musik ondel-ondel nan riang gembira.
Berbagai materi promosi juga terlihat ditampilkan untuk mendukung kegiatan Asian Games 2018 bulan depan.