Saudi-Kanada Berseteru, Pembelian Senjata Rp 187 T Terancam Batal

8 Agustus 2018 10:50 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kendaraan tempur LAV III. (Foto: Wikipedia)
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan tempur LAV III. (Foto: Wikipedia)
ADVERTISEMENT
Perseteruan diplomatik antara Arab Saudi dan Kanada telah membuat kerja sama ekonomi kedua negara terganggu. Salah satu kerja sama di depan mata yang terancam batal adalah rencana pembelian senjata oleh Saudi dari Kanada.
ADVERTISEMENT
Pada 2014 lalu Saudi meneken kontrak pembelian ratusan kendaraan tempur lapis baja dari perusahaan senjata Kanada General Dynamics Corp senilai USD 13 miliar atau lebih dari Rp 187 triliun. Perusahaan ini terkenal dengan kendaraan tempurnya LAV III yang digunakan dalam perang di Afghanistan dan Stryker yang digunakan Amerika Serikat.
Pemerintah Kanada ketika itu mengatakan bahwa ini adalah penjualan senjata terbesar dalam sejarah mereka. Menteri Perdagangan Kanada saat itu, Ed Fast, menjelaskan penjualan senjata ini akan menciptakan 3.000 lapangan kerja per tahun di Kanada.
Pembelian oleh Saudi disebut menyelamatkan kondisi keuangan perusahaan itu yang mulai kendor penjualannya akibat berakhirnya perang di Irak dan pengurangan pasukan AS di Afghanistan.
Kendaraan tempur Stryker. (Foto: Wikipedia)
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan tempur Stryker. (Foto: Wikipedia)
Dikutip Reuters, Selasa (7/8), pemerintah Kanada mengaku tidak tahu nasib kontrak ini menyusul ketegangan diplomatik dengan Arab Saudi. Saudi marah kepada Kanada yang mengkritik penangkapan aktivis HAM perempuan awal bulan ini, mengusir dubes Kanada dan menghentikan kerja sama dagang, penerbangan, dan pendidikan.
ADVERTISEMENT
Thomas Juneau, ahli Timur Tengah di University of Ottawa, mengatakan kontrak Saudi dengan General Dynamic diteken di pemerintahan Perdana Menteri Stephen Harper dari Partai Konservatif yang pro-Saudi. Namun baru di pemerintahan PM Justin Trudeau dari Partai Liberal izin ekspor senjata ini diberikan.
Menurut Juneau, Saudi gerah dengan pemerintahan Trudeau yang selalu mengkritik dugaan pelanggaran HAM di negara mereka. Dia mengatakan, Trudeau memang memberi izin penjualan senjata, namun dia bungkam atas kritikan aktivis HAM dan media Kanada terhadap Saudi.
Kendaraan tempur LAV III. (Foto: Wikipedia)
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan tempur LAV III. (Foto: Wikipedia)
"Hal ini menjadi sumber frustrasi bagi Arab Saudi. (Duta Besar Saudi) mengaku terganggu dengan pasifnya pemerintahan Kanada yang menurut pandangannya tidak menentang kritikan tersebut," kata Juneau.
Hubungan dagang kedua negara bernilai hampir USD 4 miliar per tahun. Ekspor Kanada ke Saudi total USD 1,12 miliar pada 2017, atau 0,2 persen dari total nilai ekpor negara itu. Kanada mengimpor 75 ribu hingga 80 ribu barel minyak dari Saudi setiap harinya, kurang dari 10 persen nilai impor total.
ADVERTISEMENT
Para pedagang di Eropa mengatakan perusahaan gandum Saudi sudah tidak lagi menerima gandum dan barley dari Kanada.