SBY: Hubungan dengan Megawati Belum Pulih, Masih Ada Jarak

25 Juli 2018 22:04 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
Agus Harimurti Yudhoyono di acara pertemuan antara Prabowo Subianto dan SBY di Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Agus Harimurti Yudhoyono di acara pertemuan antara Prabowo Subianto dan SBY di Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (24/7). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bicara soal sulitnya membangun koalisi dengan kubu Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019. SBY menjelaskan dalam satu tahun terakhir, ia terus berkomunikasi dengan Jokowi untuk menjajaki koalisi.
ADVERTISEMENT
"Setiap bertemu Pak Jokowi, saya selalu bertanya, apakah Partai Demokrat ketika masuk di koalisi, apakah partai-partai bisa menerima kami? Dia menjawab, saya kan presiden," ujar SBY di kediamannya, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (25/7).
Namun, SBY urung berkoalisi dengan Jokowi karena menyadari hubungannya dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri belum sepenuhnya pulih.
"Tapi karena melihat realitas hubungan dengan Ibu Mega masih belum pulih, masih ada jarak di situ," lanjut SBY.
SBY menjelaskan ia sudah berupaya memperbaiki hubungannya dengan Megawati. Bahkan melalui bantuan suami Megawati, almarhum Taufiq Kiemas.
"Mendiang sahabat saya Taufiq Kiemas berupaya untuk memulihkan hubungan kami berdua tapi Allah belum menakdirkan. Saya tetap menghormati beliau sebagai presiden saya. Tidak akan pernah hilang hormat saya ke beliau," tutur dia.
ADVERTISEMENT
Ia juga menjelaskan, dalam komunikasi dengan Jokowi, Demokrat tidak pernah mengajukan cawapres kepada Jokowi. Begitu juga Jokowi yang tidak pernah menjanjikan posisi cawapres kepada Demokrat.
"Saya tidak pernah mengajukan ke Jokowi cawapres dari Partai Demokrat, termasuk yang disebut-sebut AHY, tidak pernah. Silakan dicek ke Pak Jokowi," tutupnya.