Sehari Bersama Amar, Sopir Ojek Online Langganan Juara Kelas

16 Desember 2017 18:31 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Amar saat setelah pulang kerja (Foto: Mirsan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Amar saat setelah pulang kerja (Foto: Mirsan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan siswa sekolah pada umumnya yang punya waktu belajar dan bermain, Amar Permana (19) memilih untuk mencari nafkah, demi membantu perekonomian keluarga angkatnya. Pemuda ini tak ingin hanya berpangku tangan, apalagi dengan kondisi keluarganya yang amat sederhana.
ADVERTISEMENT
kumparan (kumparan.com), berkesempatan mengikut kegiatan Amar Permana (19) selama satu hari penuh, pada Sabtu (16/12). Setelah pulang sekolah dari SMK Duta Mas, dia langsung tancap gas menuju rumahnya di Jalan Bandengan Utara III, Pekojan, Jakarta Barat.
Sesampainya di rumah, ada senyuman hangat dari Ibu angkatnya Yaya Jualia (57). "Assalamualaikum, Amar sudah pulang Mak," ujar Amar sambil menyalami Ibunya.
Tampak Amar melepas sepatu dan seragam sekolahnya. Setelah beberapa menit istirahat, terdengar kumandang azan Zuhur. Amar pun bergegas menuju masjid.
Seakan tak punya rasa lelah, setelah salat Amar langsung berkemas memakai seragam Grab nya.
"Kita ke depan saja (pangkalan), nunggu penumpang di sana," ujar Amar yang telah memakai seragam Grab mengajak kumparan ke persimpangan Jalan Bandengan Utara III.
ADVERTISEMENT
"Hati-hati di jalan," timpal Ibunya.
Di tempat pangkalannya, Amar hanya ditemani tukang tambal ban. Soal penumpang, Amar lebih memilih tujuan yang dekat dengan tempat tinggalnya.
Amar istirahat setelah pulang sekolah. (Foto: Mirsan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Amar istirahat setelah pulang sekolah. (Foto: Mirsan/kumparan)
"Paling jauh ke Bekasi, itu kalau lagi sepi orderan. Makanya mau ngambil. Biasa di sekitar sini saja," katanya.
Senyum merona terpancar di wajah Amar Permana saat aplikasi Grabnya berbunyi, pertanda ada orderan menghampirinya. Bergegas dia memacu motornya agar penumpang tak menunggu lama.
Ternyata ada penumpang di Pasar Angke bernama Nurakhman.
"Dengan Pak Nurakhman bukan?," tanya Amar sesampainya di titik penjemputan.
"Benar," dijawab penumpang tersebut.
Amar sedang memantau aplikasi Grab miliknya (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Amar sedang memantau aplikasi Grab miliknya (Foto: Mirsan Simamora/kumparan)
"Mau ke mana Pak?" kembali ditanya Amar.
"Ke Lapangan Futsal Bandengan Sports," ujar penumpang tersebut sambil mengenakan helm yang ditawarkan Amar. Tampak Amar sangat berhati-hati membawa penumpangnya. Dia hanya mencapai kecepatan 40 km per jam.
ADVERTISEMENT
"Batas kecepatan yang diperbolehkan hanya 40 sampai 60 km per jam, sesuai aturan Grab," kata Amar
Beberapa saat, setelah sampai di lokasi. Penumpang tersebut memberikan uang, bahkan memberikan tip lebih untuk Amar.
"Bagus pelayanannya, enggak ngebut-ngebut," kata Nurakhman (23) ketika ditanya kumparan.
Beberapa saat setelah itu, HP Amar kembali berbunyi. Kali ini jarak yang ditempuh juga tak terlalu jauh, di sekitar Tambora.
Setelah mengantarkan penumpang ke tujuan, Amar memutuskan kembali lebih awal ke rumahnya. "Hari ini lebih sepi, mungkin karena hari Sabtu, sedikit yang ke kantor," kata Amar.
ADVERTISEMENT
Meski hanya Amar hanya memperoleh dua orang penumpang. Meski begitu, dia tetap bersyukur.
"Lumayan dapat Rp 17.000. Alhamdulillah," imbuhnya.
Di tengah perjalanan menuju rumah, Amar mengajak kumparan untuk mampir dulu di sebuah warung bakso. Sambil menyicipi kuah bakso yang hangat nikmat, Amar mengungkapkan bahwa dia sendiri tentu saja punya cita-cita yang ingin diwujudkan.
Amar saat setelah pulang kerja (Foto: Mirsan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Amar saat setelah pulang kerja (Foto: Mirsan/kumparan)
"Ingin buka restoran untuk Ibu (angkat), mudah-mudahan tabungan cukup dengan kerja Grab. Kalau cukup uang berharap bisa kuliah jadi Sarjana Ekonomi (SE)," harap Amar sambil tersenyum.
Amar optimistis, keyakinannya untuk mewujudkan cita-cita itu dapat terwujud dengan tetap berusaha dan berdoa.
"Yakin saja, sambil doa dan usaha. Insyaallah terwujud," tutur Amar menutup percakapan di sore yang diiringi gerimis ini.
ADVERTISEMENT