Selama Jadi Presiden, Donald Trump Berkata Bohong 10.796 Kali

11 Juni 2019 9:37 WIB
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Foto: REUTERS/Carlos Barria
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Foto: REUTERS/Carlos Barria
ADVERTISEMENT
Presiden Donald Trump memang dikenal ceplas-ceplos dalam berbicara. Namun, dia terkadang hanya asal ucap tanpa data yang benar. Bahkan selama memimpin Amerika Serikat, Trump terhitung berkata bohong lebih dari 10 ribu kali.
ADVERTISEMENT
Tepatnya menurut data Fact Checker pada Senin (10/6), per 7 Juni 2019 atau 869 hari Trump memimpin, dia telah salah ucap sebanyak 10.769 kali.
Fact Checker adalah lembaga pengecek fakta presiden dan politisi AS milik Washington Post. Setiap perkataan presiden dan politisi akan dicek akurasinya. Tingkat akurasi perkataan itu akan berdasarkan jumlah "pinokio". Semakin banyak pinokio yang mereka peroleh, maka semakin tidak berdasar atau bohong perkataan tersebut.
Trump sendiri telah menyampaikan 21 pernyataan dengan "pinokio tak berujung". Setidaknya kebohongan ini telah disampaikannya sebanyak 20 kali. Fact Checker juga menyebut, Trump telah mengulangi klaim yang tidak akurat sebanyak 300 kali.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Foto: REUTERS/Carlos Barria
Terkadang pernyataan Trump yang tidak akurat disampaikan beruntun. Menurut pemimpin redaksi Fact Checker Glenn Kessler kepada CNN, Trump menyampaikan 45 pernyataan yang tidak akurat dalam 45 menit wawancara dengan Sean Hannity beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
Fact Checker menyebut, kebanyakan omongan Trump yang salah data adalah soal imigrasi. Menyusul adalah soal tema perdagangan dan penyelidikan campur tangan Rusia pada pemilu AS.
Salah satu contoh pernyataan Trump yang keliru adalah: "Mereka (Meksiko) mencuri 32 persen bisnis mobil kita dengan NAFTA, kesepakatan yang bodoh, salah satu kesepakatan yang bodoh di masa ini, mereka mencuri 32.000 - mereka punya 32 persen bisnis mobil kita."
Menurut Fact Checker, angka 32 persen dalam pernyataan Trump tidak ada dalam data manapun. Kesepakatan Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) hanya berdampak kecil bagi perekonomian AS. Meksiko adalah pemain kecil dengan produksi mobil di benua itu hanya 20 persen.
Belum ada respons dari Gedung Putih terkait laporan Washington Post tersebut.
ADVERTISEMENT