Selasa, 6.500 Lebih Jemaah Haji Diberangkatkan ke Makkah dari Madinah
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sebanyak 16 kloter diberangkatkan ke Makkah dari Madinah pada Selasa (16/7). Ada lebih dari 6.500 jemaah yang diberangkatkan dalam satu hari ini.
ADVERTISEMENT
Menurut data Kementerian Agama RI, total yang diberangkatkan dari Madinah sejak Selasa pagi hingga sore mencapai total 6.594 jemaah. Sebelumnya, para jemaah menjalankan ibadah Arbain di masjid Nabawi selama 8 hari. Di Makkah, mereka akan memulai prosesi umrah dan haji.
Sebelum berangkat, di hotel para jemaah telah berihram agar mempersingkat waktu pengambilan miqat di Masjid Bir Ali. Bagi jemaah dengan risiko tinggi (risti) akan mendapatkan pendampingan dokter dan pembimbing ibadah.
Tiga kloter yang diberangkatkan hari ini berasal dari pemondokan jemaah di sektor 2 Madinah. Kepala sektor 2 Muhammad Rusdi Umar mengatakan, dari wilayahnya diberangkatkan tiga kloter yang berjumlah lebih dari 1.000 orang. Ketiga kloter tersebut adalah JKS 03 (Jakarta) yang diberangkatkan Selasa pagi, SOC 04 (Solo) siang hari, dan PDG 02 (Padang) pada sore harinya.
Pemberangkatan sore dilakukan setelah ibadah salat Ashar, sebagai bagian prosesi Arbain terakhir jemaah. Meski demikian, bus-bus yang akan mengantarkan jemaah telah siap sedari pukul 12.00 siang waktu setempat. Koper-koper jemaah juga telah dimasukkan ke dalam bus.
"Empat jam sebelum keberangkatan ke Makkah bus sudah ada. Mereka yang ditugaskan untuk pemberangkatan berkoordinasi dengan sopir bus untuk memastikan identitas jemaah. Baru koper diangkut," kata Rusdi kepada tim Media Center Haji (MCH).
ADVERTISEMENT
Rusdi mengatakan, petugas juga harus memastikan sopir tahu instruksi keberangkatan jemaah haji, yaitu mampir di Bir Ali untuk mengambil miqat. Untuk itu, dia mencetak kertas instruksi dalam tiga bahasa; Inggris, Arab, dan Indonesia.
"Kami pandu sopir jangan sampai melintas tidak singgah di Bir Ali," kata Rusdi.
Ia menjelaskan, tim di Madinah telah berkoordinasi dengan petugas haji di Makkah untuk penanganan jemaah yang tiba. Mereka akan dihitung jumlahnya untuk memastikan cocok dengan data yang ada. Sementara yang sakit akan ditangani oleh tim kesehatan.