Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Semakin Kompak, Korut dan Korsel Buka Kantor Penghubung Bersama
14 September 2018 17:18 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Hubungan Korea Utara dan Korea Selatan semakin kompak menyusul pertemuan kedua kepala April lalu. Menandai kekompakan tersebut, kedua negara telah membuka kantor penghubung atau liaison office di kota Kaesong di Korea Utara.
ADVERTISEMENT
"Babak baru sejarah dibuka hari ini. Satu lagi simbol perdamaian yang diciptakan bersama oleh Selatan dan Utara," kata menteri unifikasi Korea Selatan Cho Myoung-gyon dalam upacara pembukaan kantor tersebut di Kaesong, dikutip dari AFP, Jumat (14/9).
Acara itu dihadiri 50 orang pejabat kedua negara. Pejabat tinggi delegasi dari Korut Ri Son Gwon mengatakan kantor itu adalah "buah dari hubungan rakyat Korut dan Korsel."
Kantor ini adalah perwujudan dari hasil pertemuan antara pemimpin Korut Kim Jong-un dan Presiden Korsel Moon Jae-in April lalu. Pertemuan ini disusul oleh kopi darat Kim Jong-un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Singapura pada Juni lalu.
Rencananya, Moon akan bertemu Kim untuk ketiga kalinya. Pekan depan, Moon untuk pertama kalinya akan menyambangi Pyongyang untuk bertamu ke istana Kim.
ADVERTISEMENT
Di antara hasil pertemuan Kim dan Moon adalah memulai proses perdamaian dari dua negara yang masih berstatus perang itu. Hasil lainnya adalah proses denuklirisasi Korut.
Untuk denuklirisasi, AS menganggap Korut setengah hati dan tidak memperlihatkan perkembangan yang berarti dalam melucuti nuklir mereka. Hal ini membuat AS mundur perlahan dari kesepakatan di Singapura.
Kendati AS memperlihat sikap negatif, namun Korsel justru kian memperbaiki hubungannya dengan Korut. Kantor penghubung bersama adalah salah satu wujudnya.
Nantinya kantor dengan gedung setinggi empat lantai itu akan menjadi tempat konsultasi dan komunikasi untuk memajukan hubungan intra-Korea, termasuk meredam ketegangan militer. Masing-masing negara akan menempatkan 20 pegawainya di kantor ini.