Seorang Penyelam Meninggal Saat Evakuasi Serpihan Pesawat Lion Air

3 November 2018 7:16 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
56
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pencarian black box Lion Air JT-610 di perairan Karawang, Kamis (1/11). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pencarian black box Lion Air JT-610 di perairan Karawang, Kamis (1/11). (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Seorang penyelam dari Indonesian Diver Rescue Team meninggal dunia saat mengevakuasi korban dan serpihan pesawat Lion Air di perairan Karawang, Jawa Barat, Jumat (2/11). Penyelam yang diketahui bernama Syachrul Anto tersebut diduga meninggal akibat dekompresi.
ADVERTISEMENT
"Iya, betul (ada penyelam yang meninggal). Kita sedang berduka," ucap salah seorang anggota Basarnas saat dikonfirmasi kumparan, Sabtu (3/11).
Kabar duka tersebut pertama kali disebarkan oleh rekan Anto, Yosep Safrudin melalui akun media sosialnya. Ia menyebut, Anto dikenal sebagai penyelam berpengalaman yang cukup aktif dalam misi kemanusiaan.
"Tanpa lelah dan rela meninggalkan perusahaan sampai bulanan untuk ikut partisipasi dalam misi kemanusiaan," kata Yosep, Jumat (2/11).
Menurut Yosep, Anto baru satu pekan lalu kembali dari Palu. Namun, ia langsung minta dijemput di Bandara Halim Perdanakusumah pada Rabu (31/10) untuk ikut serta dalam evakuasi Lion Air.
"Minta dijemput di Halim dua hari yang lalu, pinjam alat selamku, minta diantar ke posko evakuasi JT-610 di Priok," kenangnya.
ADVERTISEMENT
Namun siapa sangka, misi JT-610 menjadi penyelaman terakhir bagi Anto. Anto meninggal dunia setelah sempat dua hari menyelam di Karawang untuk mengevakuasi korban Lion Air.