Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.104.0
Serangan Koalisi Saudi Tewaskan 68 Warga Sipil Yaman
28 Desember 2017 18:50 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB

ADVERTISEMENT
Sebanyak 68 warga sipil Yaman tewas dalam dua serangan udara terpisah yang dilakukan koalisi pimpinan Arab Saudi. Keterangan tersebut disampaikan Koordinator Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Yaman, Jamie McGoldrick.
ADVERTISEMENT
McGoldrick mengatakan serangan pertama dilakukan pada Selasa (26/12) lalu di sebuah pasar yang disesaki warga sipil di Provinsi Taez. Serangan itu membunuh 54 warga sipil termasuk 8 di antaranya anak kecil.
Sementara serangan kedua dilakukan di dekat Laut Merah tepatnya di Provinsi Hodeida. Sebanyak 14 warga sipil terpaksa harus kehilangan nyawanya.
"Saya terus merasa terganggu dengan jatuhnya korban warga sipil disebabkan meningkatnya serangan tanpa pandang bulu yang dilakukan di Yaman," ucap McGoldrick, seperti dikutip dari AFP, Kamis (28/12).
Sebelum serangan Selasa lalu, Arab Saudi dan koalisinya telah menggempur kota-kota di Yaman yang dikuasai milisi Syiah Houthi, selama 10 hari. Akibatnya, 41 warga sipil tewas dan 43 lainnya terluka.
"Insiden tersebut membuktikan bahwa ada pengabaian terhadap hak hidup dari semua pihak yang terlibat, termasuk koalisi pimpinan Arab Saudi. Mereka terus menunjukkan perang yang hasilnya cuma merusak negara itu serta menimbulkan penderitaan," sebut McGoldrick.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, serangan demi serangan yang menghantam Yaman sama sekali tidak ada gunanya. Sebab, yang menjadi korban adalah warga sipil.
"Saya mengingatkan kepada pihak yang berkonflik termasuk koalisi Saudi, mereka punya kewajiban menaati hukum humaniter seperti membedakan objek sipil dan militer," jelas dia.
McGoldrick percaya, serangan udara bukan solusi jitu. Jalan keluar diyakini ampuh memecahkan masalah ialah negosiasi seluruh pihak yang berseteru.
Hingga kini, Arab Saudi masih belum memberikan komentar terkait laporan PBB. Namun, sejak memimpin koalisi melawan pemberontak Houthi, mereka selalu menolak tuduhan serangan salah sasaran sampai menewaskan warga sipil.
Walau sudah menggempur Yaman habis-habisan, nyatanya sampai saat ini Saudi dan koalisinya mesti gigit jari. Pemberontak Houthi masih menguasai ibu kota Sanaa dan sebagai besar wilayah utara.
ADVERTISEMENT