Serangan Siber Ganggu Distribusi Koran di AS

31 Desember 2018 3:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi serangan siber  (Foto: DAMIEN MEYER / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi serangan siber (Foto: DAMIEN MEYER / AFP)
ADVERTISEMENT
Serangan siber menghambat proses distribusi dan pencetakan koran sejumlah media ternama di Amerika Serikat. Menurut laporan Los Angeles Times, serangan itu diduga berasal dari luar Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Dilansir Reuters, Minggu (30/12), serangan dunia maya itu dialami oleh Los Angeles Times dan media yang dimiliki Tribune Publishing Co, seperti Chicago Tribune dan Baltimore Sun.
Akibat serangan tersebut, proses distribusi koran edisi Sabtu beberapa media, seperti The Times, Tribune, dan Sun menjadi terhambat. Media lain yang berbagi platform produksi di Los Angeles, seperti New York Times dan Wall Street Journal juga tidak luput dari serangan.
Bahkan, sebagian besar pelanggan San Diego Union-Tribune tidak dapat mengakses surat kabar edisi Sabtu ketika virus tersebut menginfeksi sistem bisnis perusahaan. Selain itu, turut menghambat kemampuan mereka untuk menerbitkan koran, tulis editor dan penerbit surat kabar Jeff Light di situsnya.
Ilustrasi Hacker (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hacker (Foto: Thinkstock)
Tribune Publishing yang menerbitkan New York Daily News dan Orlando Sentinel mengatakan telah mendeteksi serangan malware tersebut sejak Jumat (29/12).
ADVERTISEMENT
Menurut juru bicara mereka, Marisa Kollias, virus menyebabkan kerusakan pada sistem back-office yang digunakan untuk mempublikasikan dan mencetak koran di seluruh perusahaannya. Beruntung, serangan tersebut tidak sampai menyerang informasi kartu kredit dan data pribadi pelanggan mereka.
“Tidak ada bukti bahwa informasi kartu kredit dan data pribadi pelanggan telah diserang,” ujar Kollias.
Seorang juru bicara untuk Departemen Keamanan Dalam Negeri, Katie Waldman, menyampaikan pihaknya sedang mempelajari situasi ini.
"Kami mengetahui laporan tentang potensi insiden dunia maya yang mempengaruhi beberapa outlet berita, dan bekerja sama dengan pemerintah dan mitra industri kami untuk lebih memahami situasi ini," pungkasnya.