Sering Protes ke Sekolah, Siswa SMA di Lombok Ini Tak Diluluskan

Ilustrasi UNBK Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Aldi Irpan, siswa di SMAN 1 Sembalun Lombok Timur, tidak diluluskan dari sekolahnya. Penyebabnya adalah Aldi sering protes kebijakan sekolah.

Rusman, kakak kandung Aldi, mengatakan adiknya itu padahal mendapat nilai ujian rata-rata untuk jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolahnya. “Dia tidak lulus karena pernah memprotes kebijakan sekolah,” kata Rusman, Jumat (17/5).

Keluarga, ujar Rusman, merasa pihak sekolah berlaku tidak adil. Rusman tak menyangka sifat kritis adiknya itu berujung kebijakan yang berdampak bagi masa depannya.

Hal yang diprotes Aldi antara lain pada 16 Januari 2019. Dia mengunggah kebijakan sekolah yang dianggapnya tidak berpihak ke para siswa. Saat itu, kondisi hujan deras.

Pengumuman hasil Ujian Nasional di SMA Negeri 1 Sembalun. Foto: Dok. Istimewa

Di Desa Sembalun ada proyek pelebaran jalan. Para siswa yang hendak berangkat sekolah terhambat karena banyak genangan dan becek di proyek jalan itu. Walhasil, sejumlah siswa datang terlambat ke sekolah.

Pihak sekolah tidak membolehkan siswa yang datang telat itu masuk dengan segala macam alasannya.

Kemudian protes kedua soal penggunaan jaket di sekolah. Peristiwa tersebut terjadi pada 22 Januari 2019. Saat itu, hujan deras mengguyur Kecamatan Sembalun.

Kondisi Sembalun yang berada di bawah kaki Gunung Rinjani sangatlah dingin jika tidak menggunakan jaket. Pihak sekolah tetap menginginkan Aldi dan juga beberapa rekan-rekan lainnya melepas jaket dengan alasan sesuai peraturan sekolah.

Rusman mengatakan jika melihat nilai, perolehan nilai adiknya itu masih di atas rata-rata. Jumlahnya adalah 192 dari 4 mata pelajaran. Dia aneh karena siswa yang mendapat nilai lebih rendah dari adiknya itu diluluskan.

Kepala Sekolah SMAN 1 Sembalun Sadikin Ali saat dikonfirmasi tak menjawab soal perkara Aldi. Didatangi ke sekolahnya, dia selalu tidak berada di tempat.