Seruan Bangkit dari Sofa dan Lawan Rasisme di Jerman

3 September 2018 16:08 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas. (Foto: REUTERS/Fabrizio Bensch )
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas. (Foto: REUTERS/Fabrizio Bensch )
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas, mengatakan bahwa warga Jerman harus 'bangkit dari sofa' dan melawan rasisme. Seruan itu keluar setelah terjadinya protes yang berujung pada kekerasan di Chemnitz, dan peristiwa dua orang polisi yang salam Nazi di Rosenheim, Jerman.
ADVERTISEMENT
“Jika salam Hitler (Nazi) dilakukan sekali lagi di jalan, hal tersebut adalah aib bagi negara kita. Sejarah memberikan mandat kepada kita untuk berdiri menegakkan demokrasi," ujar Maas.
Maas mengajak warganya untuk melawan kelompok sayap kanan. Sebab menurut Maas, jika kelompok tersebut tak dilawan maka merusak reputasi Jerman.
“Kita harus berdiri melawan kelompok sayap kanan ekstrim. Kita tidak bisa kabur. Kita harus melawan neo-Nazi dan anti-Semites. Hanya dengan cara seperti itu reputasi Jerman tidak akan dirusak secara permanen karena kejahatan xenophobia," imbuh Maas.
Mass juga merespons aksi rasial yang terjadi di Jerman. Ia mengecam warganya yang dianggap malas melawan rasisme. Menurut Maas, generasi muda di Jerman sudah mendapatkan kebebasan tanpa harus berperang.
ADVERTISEMENT
“Generasi kita yang sekarang telah diberikan kebebasan, aturan hukum, dan demokrasi. Kita tidak harus berperang untuk mendapatkan itu semua,” ujar Maas.
Menteri Perekonomian Jerman, Peter Altmaier, menegaskan ia tak bisa menerima begitu saja terkait rasisme yang dialami para imigran.
“Saya merasa malu ketika saya melihat kekerasan dilakukan terhadap orang-orang yang tidak bersalah, para imigran, dan hal ini tidak bisa diterima,” ujar Peter.
Sebelumnya, Partai sayap kanan Jerman, Alternative für Deutschland (AfD), dan kelompok anti-Islam PEGIDA mengorganisir demonstrasi anti-imigran di Chemnitz setelah seorang warga Jerman berusia 35 tahun tewas ditusuk oleh dua imigran dari Syria dan Iraq.
Kelompok sayap kanan menyerang polisi, dan orang-orang yang dianggap imigran. “Kalian tidak diterima disini,“ ujar para demonstran.
ADVERTISEMENT
Pada hari Senin (3/9), ribuan orang diperkirakan akan datang lagi ke Chemnitz. Kali ini untuk menghadiri konser terbuka yang diorganisir oleh band-band populer di Jerman, salah satunya Tote Hosen sebagai bentuk perlawanan terhadap kelompok sayap kanan, dan prasangka buruk para anti-imigran.