Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Setelah PKB Gabung Jokowi, Poros Ketiga Jadi Pepesan Kosong
14 Juli 2018 16:21 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
PKB bergabung dengan Jokowi dalam Pilpres 2019 . Sikap resmi ini disampaikan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Palembang di sela kunjungan Jokowi di venue Asian Games. Cak Imin sendiri diajak ikut dalam kunjungan Jokowi ini.
ADVERTISEMENT
Bergabungnya PKB menyusul partai lainnya yang sejak awal sudah memberikan dukungannya yakni PDIP, PPP, NasDem, Hanura, Golkar, PKPI, dan PSI. Kekuatan pengusung Jokowi mencapai 65,2 persen. Tersisa hampir 35 persen lagi yang ada di partai Gerindra, PKS, PAN, dan Demokrat.
Dengan syarat mengusung capres - cawapres menjadi 20 persen suara, hampir dipastikan tidak cukup untuk mengusung calon ketiga di Pilpres 2019 .
"Poros ketiga pepesan kosong," kata pengamat politik UGM, Arie Sudjito dalam perbincangan, Sabtu (14/7).
Memang masih ada kemungkinan lain yakni lewat uji materi di Mahkamah Konstitusi (MK) yang kini tengah dilakukan sejumlah pihak. Namun dengan jangan waktu yang mepet sulit diprediksi soal batasan nol persen ini.
"Kemungkinan seperti Pilpres 2014 terulang (dua calon)," tegas Arie.
ADVERTISEMENT
Sementara itu bicara soal bergabungnya PKB, menurut Arie, semua karena komunikasi yang dilakukan Jokowi.
"Jokowi makin menguat justeru karena peran diplomasi politiknya. Gaya politik jokowi justru mempermudah konsolidasi," beber dia.
Arie memprediksi, kekuatan Jokowi lebih besar dibanding 2014 lalu. Saat ini Golkar berada di kubu Jokowi.
"Blok politik akan bergeser. Bobot lebih besar ke jokowi jauh lebih besar dibanding 2014," imbuh dia.
Lalu bagaimana dengan kelompok yang lain? "PAN, PKS, Gerindra kemungkinan besar akan berkoalisi, Demokrat belum tentu juga ikut ke sana," tutup dia.