Shinta yang Kayuh Kursi Roda dari Yogya Bertemu Ahok di Balai Kota

28 April 2017 21:56 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Shinta Utami, fans berat Ahok. (Foto: Dok. Shinta Utami)
Suasana Balai Kota DKI Jakarta pada Kamis (27/4) siang itu nampak ramai. Banyak warga berduyun-duyun menemui Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) atau sekadar berfoto dengan ribuan karangan bunga di halaman Balai Kota. Tak terkecuali Shinta Utami.
ADVERTISEMENT
Shinta bukanlah warga DKI Jakarta, ia berasal dari Bandung. Namun dirinya ingin sekali menemui mantan bupati Belitung Timur itu. Saat ditemui oleh kumparan (kumparan.com) di Balaikota, dia melempar senyum ramah.
"Aku ke sini pengin ketemu Pak Ahok," ujar wanita penyandang disabilitas kelahiran Pekanbaru, Riau, 32 tahun yang lalu itu.
Shinta Utami, fans berat Ahok. (Foto: Dok. Shinta Utami)
Shinta adalah penyandang disabilitas yang berangkat ke Jakarta dari Yogyakarta pada 10 April lalu. Perjalanan ini ia tempuh menggunakan kursi roda yang telah dimodifikasi khusus menjadi 3 roda. Ia menempuh perjalanan selama 17 hari menuju Jakarta. "Ini aku baru banget nyampe dari Yogyakarta, langsung ke sini," ujar Shinta yang ketika memulai misinya dia berniat bertemu Presiden Jokowi.
Di Balai Kota, Shinta didampingi Jose Rizal, anggota komunitas Bike Pe’a Jakarta. Bike Pe’a adalah sebuah komunitas penggila sepeda di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Shinta Utami, fans berat Ahok. (Foto: Dok. Shinta Utami)
Karena pengunjung terlalu ramai, Shinta dan Rizal hanya bisa berfoto dan salaman dengan Ahok. Mereka kemudian bergerak menuju Monas.
Shinta Utami fans berat Ahok. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
Setibanya di Monas, Shinta kemudian menceritakan alasan mengapa ia memilih Yogyakarta sebagai garis start perjalanannya yang juga tempat tinggalnya saat ini.
"Kenapa aku memilih Yogyakarta, karena Yogyakarta itu kota yang sangat bersahabat bagi para penyandang disabilitas, dan aturannya benar-benar diimplementasikan di sana. Makanya aku milih tinggal di sana," kata wanita yang sejak usia 4 tahun ini mengalami tunadaksa akibat penyakit polio yang dideritanya ini.
Shinta Utami menempuh Yogya-Jakarta (Foto: Idhad Zakaria/ANTARA)
Shinta mulai menggunakan kursi roda sejak Oktober 2016 lalu karena kecelakaan di kawasan Lenteng Agung. Kala itu dia naik motor Honda Scoopy yang dimodifikasi menjadi 4 roda.
ADVERTISEMENT
"Di sana roda tambahan motorku copot, makanya aku jatuh. Setelah diperiksa ke dokter, ternyata ligamen kaki kananku robek, makanya aku pakai kursi roda," beber Shinta.
Shinta juga mengatakan, dia ingin menemui Ahok karena menurutnya, Ahok telah banyak memperjuangkan hak-hak para penyandang disabilitas di Jakarta. "Sebenarnya tujuanku untuk menyosialisasikan bahwa penyandang disabilitas itu juga bisa mandiri. Kebetulan perjalanan aku ini kan finishnya di Monas, jadi kenapa enggak sekalian aja mampir ke Balai Kota untuk ketemu dan ngobrol panjang lebar dengan Pak Ahok, tapi karena tadi ramai banget jadinya aku cuma bisa say hi sama foto aja sama beliau,” katanya.
Shinta Utami tiba di Banyumas (Foto: Idhad Zakaria/ANTARA)
Shinta juga berterima kasih kepada Ahok, karena menurutnya selama pemerintahan Ahok, fasilitas umum di Jakarta menjadi lebih bersahabat bagi para penyandang disabilitas seperti dirinya. "Dulu, aku sempat tinggal di Jakarta selama 1 bulan di daerah Palmerah, Jakarta Barat, karena tuntutan pekerjaan ku sebagai seorang volunteer di sebuah NGO. Dulu saya pernah ke Monas, kan di Monas ada lift buat penyandang disabilitas gitu, tapi rusak. Makanya kalau bisa fasilitas untuk penyandang disablitas itu jangan cuma sekedar syarat aja,” ungkap Shinta.
ADVERTISEMENT
Shinta kemudian menceritakan bagaimana persiapannya untuk menempuh perjalanan Yogyakarta-Jakarta yang berjarak 538 km itu.
Shinta Utami fans berat Ahok. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
"Untuk persiapan aku menyiapkan dana sekitar Rp 10 juta, soalnya kursi rodaku ada 2," jelas Shinta.
Shinta menuturkan, kursi roda lain miliknya itu kini ia titipkan di rumah temannya di daerah Fatmawati, Jakarta Selatan, bersama sepeda motor miliknya. Selain itu, ada beberapa hal unik yang dialaminya dalam perjalanan yang ia tempuh ini.
"Di Yogyakarta kursi rodaku sempat didorongin orang gila, terus yang paling susah itu menjelaskan ke orang-orang bahwa aku tidak mau dikawal," jelasnya.
Menurut Shinta, jika ia dikawal oleh pemotor, dia merasa dirinya tidak berhasil mengubah persepsi masyarakat bahwa penyandang disabilitas bisa mandiri. "Paling dibantuin di tanjakan, itu cuma di sekitar Buntu, Purwokerto, Jawa Tengah. Itu pun karena memang sudah macet panjang, makanya aku terima aja," tutur Shinta.
ADVERTISEMENT
Fans berat Ahok, Shinta Utami. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
Shinta juga berharap, dirinya dapat melaksanakan perjalanan lagi usai perjalanannya di Jakarta. "Kalau ada sponsor sih, aku pengen touring lagi, mungkin keliling Indonesia naik motor, kalau enggak ya kerja dulu, baru jalan lagi,” ujar pemilik blog limitedwithoutlimits.com itu.
Shinta kemudian beranjak pulang ke indekos temannya di daerah Palmerah, Jakarta Barat. Sepanjang perjalanan, ada saja yang menyapa Shinta di jalan.
Seperti di bilangan Karet Tengsin, Jakarta Pusat. Shinta diaja berfoto selfie oleh seorang ibu yang mengendarai sepeda motor. Mereka merapat ke pinggir jalan dan berfoto. Kemudian, di bilangan Petamburan, Jakarta Pusat, Shinta disapa oleh seorang penumpang Go-Jek.
Perjalanan dari Jalan Sabang ke Palmerah yang normalnya memakan waktu 10 menit itu harus memakan waktu 1,5 jam karena kecepatan kursi roda yang tidak seberapa dibanding sepeda motor. Kira-kira kecepatan yang ditempuh hanya 10 km/jam.
ADVERTISEMENT
Shinta Utami, fans berat Ahok. (Foto: Dok. Shinta Utami)
Perjalanan Shinta yang menempuh jarak 538 km ini berhasil membuktikan bahwa kaum penyandang disabilitas juga mampu mandiri. Kaum disabilitas bukanlah orang yang manja. Tapi kaum disabilitas juga mampu untuk berdikari, yang merupakan akronim dari ‘berdiri di atas kaki sendiri’.
Updated
Berita ini telah diperbarui. Pembaruan terletak pada judul dari judul semula Shinta Kayuh Kursi Roda dari Yogya ke Jakarta Demi Ahok.