Sikap UAS Ketika TGB Dukung Jokowi

6 Juli 2018 8:42 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
Ustaz Abdul Somad di Banda Aceh (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ustaz Abdul Somad di Banda Aceh (Foto: Zuhri Noviandi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang (TGB) Zainul Majdi tengah menjadi sorotan setelah terang-terangan menyampaikan dukungannya untuk Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019. Sobat karib TGB, yakni Ustaz Abdul Somad (UAS) ikut terseret dalam kisruh ini.
ADVERTISEMENT
Melalui unggahannya di akun Instagram @ustadzabdulsomad, UAS menjawab pertanyaan sejumlah pihak terkait tanggapannya atas sikap TGB yang secara terbuka mendukung Jokowi. Ia hanya merespons dengan dua kata.
"Tunggu HRS," tegas UAS, seperti dikutip dari Instagramnya yang sudah centang biru dan memiliki 3,3 juta followers, Jumat (6/7).
HRS yang dimaksud UAS tak lain merujuk kepada Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab yang kini masih berada di Makkah.
Meski tidak membubuhkan keterangan foto, gambar yang UAS unggah pada Kamis (5/7) malam itu kini telah di-like oleh lebih dari 154 ribu orang dan menuai hampir 15 ribu komentar.
UAS sendiri memang dikenal dekat dengan TGB. Mereka sama-sama merupakan lulusan Universitas Al-Azhar Mesir.
ADVERTISEMENT
UAS dan TGB kerap kali terlihat menghabiskan waktu bersama. Seperti saat memberikan ceramah bersama di Aceh pada Maret 2018 lalu dan bahkan keduanya sempat berkuda dengan Aa Gym di Pesantren Daarut Tauhid pada April 2018.
Sebelumnya TGB menegaskan, memimpin Indonesia 1 periode tidaklah cukup untuk Jokowi. Ia berkaca pada kepemimpinannya di NTB yang dua periode.
"Kalau hanya memiliki waktu 5 tahun dan contoh jauh dari apa yang saya alami sendiri, dari gubernur gitu, pada 2008, 2013 itu baru pondasi-pondasi awal. Kemudian baru pada periode kedua itulah kemudian bisa mengerjakan banyak hal gitu," kata TGB kepada kumparan.
"Jadi dari pengalaman saya memimpin NTB, ya saya merasakan seorang pemimpin memang perlu waktu yang cukup untuk mengeksekusi visi-misi, dan pikirannya di dalam program-program yang nyata," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Maka TGB menegaskan, waktu 10 tahun cukup fair diberikan ke Jokowi. Sehingga hasil-hasil pembangunan yang sudah dilakukan Jokowi bisa semakin dinikmati masyarakat.