Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Server KPU yang menampilkan data scan C1 dari seluruh TPS, sulit diakses bahkan beberapa kali down. Meski begitu KPU memastikan server down bukan karena diretas (hack).
ADVERTISEMENT
Komisioner KPU , Pramono Ubaid, mengatakan tumbangnya server KPU terjadi kemungkinan karena traffic yang melonjak tajam. Sistem yang dipakai ini dinamakan Situng (Sistem Penghitungan).
"Jadi perlu kami pastikan sistem IT KPU sebenarnya aman-aman saja. Kalau pun hari ini atau beberapa saat lalu down, karena memang traffic-nya sangat tinggi," ujar Pramono saat ditemui di Kantor KPU, Kamis (18/4).
Traffic tinggi ini, kata Pramono, karena masyarakat ingin memastikan antara hasil quick count dari berbagai lembaga survey dengan hasil real count KPU.
"Orang penasaran setelah diombang-ambingkan oleh hasil quick count yang diterima secara berbeda-beda di Situng KPU yang menurut sebagian orang, mereka tinggal mengandalkan hitungan KPU," terangnya.
Menurut Pramono, setelah 2 hari berlalu, kemungkinan traffic pada website KPU akan turun dan server mungkin kembali normal dan dapat dilihat lagi masyarakat.
ADVERTISEMENT
"Pada hari pertama ini traffic-nya kan tinggi sekali, mungkin di 2 hari selanjutnya traffic-nya sudah lebih normal," tuturnya.
Pramono kemudian kembali menegaskan, Situng tidak mempengaruhi penghitungan suara. Hal ini karena penghitungan suara dilakukan secara manual dan berjenjang.
"Perlu kami pastikan bahwa sistem perhitungan suara di KPU berbasis manual. Masih berbasis rekapitulasi atas dokumen formulir yang dilakukan secara berjenjang," tegasnya.
"Sementara sistem IT, untuk perhitungan IT itu hanya alat bantu untuk mempublikasikannya aja. Tidak ada kaitannya dengan proses perhitungan dengan sistem IT. Hanya untuk publikasi aja," tutupnya.