Sosok Romahurmuziy: Lulusan Teknik Fisika, Pimpin Partai Usia 40 Tahun

15 Maret 2019 14:40 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bincang Romahurmuziy (GIF). Foto: Charles Brouwson/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Bincang Romahurmuziy (GIF). Foto: Charles Brouwson/kumparan
ADVERTISEMENT
Tim Satuan Tugas (Satgas) menangkap Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy atau akrab disapa Romy, pagi tadi. Bagaimana sosok Romahurmuziy?
ADVERTISEMENT
Pria kelahiran Sleman, 10 September 1974 (44 tahun) itu tercatat sebagai ketua umum partai politik di parlemen termuda. Romy terpilih dalam Muktamar PPP di Surabaya saat usinya masih 40 tahun, termuda sebelum ada Ketua Umum PSI Grace Natalie (36 tahun).
Romy adalah cucu Menteri Agama RI ketujuh KH. Muhammad Wahib Wahab dan anak pendiri Ikatan Pelajar NU KH. Prof. Dr. M. Tolchah Mansoer, SH yang juga Rois Syuriah PBNU periode 1984-1986. Wajar darah Nahdlatul Ulama (NU) dan politik kental di pribadi Romy.
Ketum PPP Muhammad Romahurmuziy. Foto: Antara/M Agung Rajasa
Soal pendidikan, dikutip dari website DPR, Jumat (15/3), Romy menempuh pendidikan dasar di SD Negeri Ungaran I Yogyakarta, kemudian SMPN 5 Yogyakarta, SMAN 1 Yogyakarta, selanjutnya menggeluti ilmu pasti di Bandung. Yaitu S1 Jurusan Teknik Fisika di Institut Teknologi Bandung (ITB), lalu S2 Jurusan Teknik dan Manajemen Industri ITB, Bidang Kekhususan Tekno Ekonomi.
ADVERTISEMENT
Romy memulai perjalanan politiknya sebagai kader dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan pernah menjadi anggota Garda Bangsa PKB di Bandung, Jawa Barat pada tahun 1998. Namun, Romy akhirnya lebih memilih PPP yang kemudian membesarkan namanya itu.
Sebelum menjadi anggota DPR, Romy memulai karier sebagai tim asistensi teknis DPR tahun 2003-2004 dan tenaga ahli di Komisi V (bidang industri, perdagangan, penanaman modal dan koperasi) tahun 2002-2004. Selanjutnya, Romy menjabat staf khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Perencanaan Strategis tahun 2004-2009.
Romahurmuziy (kiri) dan Jokowi (kanan) sebelum karnaval deklarasi kampanye damai, Jakarta, Minggu (23/09/2018). Foto: Dok. Romy
Romy akhirnya mencalonkan diri sebagai calon anggota DPR RI dalam Pileg 2009 dari Jawa Tengah, dan terpilih untuk periode 2009-2014 duduk di Komisi IV. Romy terpilih untuk kedua kalinya pada periode 2014-2019, dan saat ini mencalonkan lagi untuk 2019-2024 di Pemilu 2019.
ADVERTISEMENT
Di DPR, Romy menyandang jabatan sebagai Sekretaris Fraksi PPP, Ketua Komisi VII DPR, dan anggota Badan Anggaran DPR. Kiprahnya di DPR dan partai membuat Romy dipercaya menjabat Sekjen PPP periode 2011-2015.
Dalam posisi sekjen, Romy berhasil menggalang kekuatan untuk menyelenggarakan Muktamar melengserkan Suryadharma Ali. Dia terpilih aklamasi di Muktamar Surabaya pada tahun 2014. Namun hal itu membuat PPP terpecah karena Suryadharma Ali yang masih merasa pimpinan yang sah, menggelar Muktamar juga dan menghasilkan Djan Faridz.
Konflik itu berlarut-larut dan bergulir di pengadilan hingga akhirnya Mahkamah Agung (MA) menetapkan pada 12 November 2015 bahwa kepengurusan yang sah adalah kubu Djan Faridz. Romy tak gentar, bersama loyalisnya dia tetap menghadapi kubu Djan Faridz.
ADVERTISEMENT
Dalam perjalanannya, putusan final dan mengikat MA ini ternyata tak dipatuhi pemerintah. Menkumham Yasonna Laoly memilih merekomendasikan Muktamar baru yang dianggap rekonsiliasi dari kedua kubu. Digelarlah Muktamar VIII di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, pada 8 April 2016.
Meski dihadiri Presiden Joko Widodo, Muktamar itu nyatanya tak diakui kubu Djan Faridz. Pemerintah tak hirau, Menkumham lalu menerbitkan SK kepengurusan kepada kubu Romy yang terpilih (lagi) di Muktamar melalui SK M.HH-06.AH.11.012016 yang berlaku hingga sekarang.
Di Pemilu 2019, Romy membawa PPP berada di koalisi capres-cawapres Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Sebelumnya Ketua KPK Agus Rahardjo membenarkan adanya operasi tangkap tangan di Surabaya. Saat dikonfirmasi apakah Ketum PPP Romahurmuziy yang ditangkap KPK, Agus tidak membantahnya.
ADVERTISEMENT
"Betul ada giat (kegiatan-Red) KPK di Jatim," kata Agus saat ditanya mengenai penangkapan Romahurmuziy.
Kendati demikian, Agus belum menjelaskan lebih lanjut mengenai perkara yang menjerat Romi tersebut. Namun diduga, penengkapan terkait dengan kasus suap.
"Statusnya akan ditentukan sesuai KUHAP setelah selesai pemeriksaan. Tunggu konpers lanjutannya di KPK nanti malam/besok pagi," kata Agus.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera membenarkan Romy telah ditangkap KPK dan saat ini tengah menjalani pemeriksaan di Polda Jatim.
"Jam 09.00 WIB, Ketua Umum PPP Romahurmuziy terkena OTT KPK di Kakanwil Kemenag Jl Raya Juanda Gedangan Sidoarjo," kata dia.