Sosok Suharso Monoarfa yang Gantikan Romahurmuziy Pimpin PPP

17 Maret 2019 7:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suharso Monoarfa berfoto usai memberikan keterangan pers terkait hasil rapat pengurus harian  di kantor DPP PPP, Jakarta Foto: Antara/Reno Esnir
zoom-in-whitePerbesar
Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suharso Monoarfa berfoto usai memberikan keterangan pers terkait hasil rapat pengurus harian di kantor DPP PPP, Jakarta Foto: Antara/Reno Esnir
ADVERTISEMENT
PPP telah menentukan status Romahurmuziy, yang ditangkap KPK karena tersandung kasus korupsi. Berdasarkan hasil rapat, pimpinan majelis partai sepakat memberhentikan Romy sebagai Ketua Umum PPP.
ADVERTISEMENT
Selain itu, hasil rapat juga menunjuk Suharso Monoarfa sebagai Plt Ketua Umum PPP menggantikan Romy. Suharso Monoarfa sendiri merupakan kader PPP senior.
Suharso lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat, pada 31 Oktober 1954 silam. Selain menjadi Politikus PPP, Suharso juga menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) sejak 19 Januari 2015. Ia dipilih langsung oleh Presiden Jokowi sebagai anggota Wantimpres.
Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suharso Monoarfa didampingi Wakil Ketua Umum PPP Reni Marlinawati memberikan keterangan pers terkait hasil rapat pengurus harian di kantor DPP PPP, Jakarta. Foto: Antara/Reno Esnir
Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Perumahan Rakyat pada Kabinet Indonesia Bersatu II. Akan tetapi pada tanggal 17 Oktober 2011, Suharso mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Perumahan Rakyat RI, karena alasan pribadi.
Suharso pernah menimba ilmu di Akademi Pertambangan dan Geologi pada tahun 1973. Ia juga pernah mengenyam pendidikan di Institut Teknologi Bandung tahun 1974 sampai 1978, serta di EDP University of Michigan pada tahun 1994.
ADVERTISEMENT
Ayah 2 orang anak ini juga pernah menjadi anggota DPR pada periode 2004-2009 dan terpilih kembali untuk periode 2009-2014.
Keputusan penunjukkan Suharso sebagai Plt juga sesuai dengan usulan Ketua Majelis Syariah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) KH Maimoen Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen.
"Saya setuju kalau Pak Suharso jadi Plt (Pelaksanan Tugas). Wakil-wakil ketua umum tetap jadi Waketum sebagaimana waktu zaman Romy," ucap Mbah Moen sebelum konferensi pers.
Alasan Mbah Moen merekomendasikan Suharso, karena ia merupakan salah satu kader senior. Selain itu, Suharso memiliki posisi yang kuat dan strategis di pemerintahan sebagai wantimpres.
"Oh itu karena yang paling sesepuh. Dan itu adalah mempunyai jabatan tinggi sebagai Penasihat Presiden. Dan supaya pemilu tetap tenang," ungkap Mbah Moen.
ADVERTISEMENT
Romahurmuziy ditetapkan KPK sebagai tersangka kasus dugaan seleksi jabatan di lingkungan Kementerian Agama RI. Ia diduga menerima suap sebesar Rp 300 juta dari dua orang penyuapnya, yaitu Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur Haris Hasanudin dan Kepala Kantor Kemenag Gresik Muh Muafaq Wirahadi.