Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Sosok Zamzam, Tersangka Teroris yang Hobi Memanah dan Diciduk di UNRI
3 Juni 2018 20:41 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Muhammad Nur Zamzam (33), sudah dipantau Densus 88 sejak lama. Beberapa foto yang diperoleh kumparan menunjukkan gerak gerik Zamzam yang berlatih memanah. Zamzam, eks Mahasiswa Universitas Riau (UNRI ) ini tak tahu dirinya dipantau.
ADVERTISEMENT
Bukan tanpa sebab Zamzam berlatih memanah, apa yang dia lakukan terkait serangan gaya baru pelaku teror. Informasi yang diperoleh kumparan, pelaku teror memanfaatkan panahan untuk melakukan serangan bom.
Seperti ala film Rambo, yang menempelkan alat peledak ke anak panah. Jadi anak panah tinggal ditembakkan dari jauh.
Dalam penggerebekan yang dilakukan Densus 88 di Kampus Fisip UNRI, Sabtu (2/6), penyidik menyita alat panah, senapan, dan bahan peledak, salah satunya bahan peledak tangan.
Zamzam sendiri adalah eks mahasiswa UNRI. Diduga dia memanfaatkan kampus UNRI sebagai tempat persembunyian dan meracik bom.
Zamzam memiliki nama samaran Jack. Sesuai KTP dia beralamat di Lubuk Sakat, RT 08/04, Lubuk Sakat, Perhentian Raja, Kampar, Riau.
ADVERTISEMENT
"Yang bersangkutan bermaksud untuk melakukan tindak pidana terorisme menggunakan bom (bahan peledak) dengan sasaran gedung DPR RI atau DPRD," kata Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto dalam keterangannya, Minggu (3/6).
Zamzam diketahui terafiliasi dengan ISIS. Penyidik Densus 88 menyita video ISIS dan buku dari tangan Zamzam. Berbagai bahan peledak dan bom yang sudah jadi juga disita.
Zamzam, memiliki kaitan dengan jaringan Batty Bagus Nugraha alias Kholid, kelompok Jemaah Anshorut Daulah (JAD) yang tewas dalam penangkapan kelompok JAD Bekasi dan JAD Pekalongan pada Minggu 13 Mei lalu di Terminal Pasir Hayam, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Zamzam juga diketahui terafiliasi dengan jaringan Kholis alias Ibad alias Jundi yang ditangkap 19 Januari 2016. Dan Zamzam juga terkait dengan jaringan Pak Ngah, kelompok teror JAD yang menyerang Polda Riau Rabu 16 Mei 2018.
Mabes Polri menyatakan, pelaku teror yang menyerang Mapolda Riau sempat memesan bom dari Zamzam. Artinya, Zamzam memilki kemampuan tempur dan juga meracik bom. Dalam penggeledahan, ditemukan aneka macam bahan bom yang hendak diracik Zamzam, mulai dari potasium nitrat hingga zink sulfat. Bahan-bahan yang ditemukan itu diduga untuk membuat komponen bom granat rakitan.
ADVERTISEMENT
Zamzam kini sudah ditahan Densus 88. Dia tentu akan mempertanggungjawabkan atas perbuatannya terkait dugaan tindakan teror.