Sri Lanka Minta Kasus Tikiri si Gajah Kurus Diselidiki

16 Agustus 2019 19:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gajah Sri Lanka Tikiri,  berdiri di Kuil Gigi di pusat kota Kandy, yang akan dibawa untuk festival  tahunan Buddha. Foto: AFP/LAKRUWAN WANNIARACHCHI
zoom-in-whitePerbesar
Gajah Sri Lanka Tikiri, berdiri di Kuil Gigi di pusat kota Kandy, yang akan dibawa untuk festival tahunan Buddha. Foto: AFP/LAKRUWAN WANNIARACHCHI
ADVERTISEMENT
Sri Lanka memerintahkan penyelidikan lebih lanjut terhadap seekor gajah kurus bernama Tikiri di Kuila Gigi, Kandy, Sri Lanka. Kondisi gajah tersebut saat ini menjadi sorotan dunia.
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Margasatwa Sri Lanka, John Amaratuga, memerintahkan otoritas satwa liar untuk menyelidiki Tukiri yang terjatuh akibat dipaksa ikut parade festival kostum dalam kontes tahunan Buddha meski kondisi kesehatannya buruk.
"Saya telah diberitahu bahwa gajah itu roboh kemarin," kata John dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP, Jumat (16/8).
"Mempertimbangkan apa yang telah terjadi, saya telah memerintahkan para pejabat untuk melakukan penyelidikan dan memastikan bagaimana dan mengapa seekor gajah dengan kesehatan yang buruk digunakan dalam kontes dan untuk mengambil tindakan yang diperlukan terhadap mereka yang bertanggung jawab," lanjutnya lagi.
Gajah Sri Lanka Tikiri, berdiri di Kuil Gigi di pusat kota Kandy, yang akan dibawa untuk festival tahunan Buddha. Foto: AFP/LAKRUWAN WANNIARACHCHI
John juga menginstruksikan kepada otoritas satwa liar untuk memastikan perlakuan kejam seperti itu tidak terulang kembali kepada sekitar 200 gajah yang jadi peserta di festival tersebut.
ADVERTISEMENT
Gajah termasuk salah salah satu hewan yang dianggap sakral dan dilindungi di Sri Lanka. Namun, nyatanya perlakuan buruk terhadap gajah masih terjadi, salah satunya seperti yang dialami Tikiri.
Gajah Sri Lanka, Tikiri, dipakaikan kostum saat mengikuti festival tahunan Buddha Foto: Dok. Save Elephat Fondation
Gajah malang yang berusia 70 tahun itu dipaksa untuk mengikuti parade festival kostum dalam kontes tahunan Buddha, seumur hidupnya.
"Tikiri jalan berkilo-kilometer setiap malam sehingga orang dapat menikmati festival itu. Tidak ada yang bisa melihat badan kurus dengan tulang yang terlihat atau kondisi yang lemah karena tubuhnya ditutup jubah," tulis Chailert, pendiri yayasan penyelamatan gajah, Save Elephant Foundation melalui akun Facebook-nya.
Beruntungnya, pihak berwenang menarik gajah malang ini untuk keluar dari festival tersebut. Selanjutnya, Tikiri akan menjalani pengobatan dan beristirahat.
ADVERTISEMENT