Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.80.1
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mata Perdana Menteri Jacinda Ardern terlihat berkaca-kaca, wajahnya memerah, dan suaranya bergetar dalam siaran langsung televisi. Dia mengumumkan korban tewas penembakan masjid di Christchurch.
ADVERTISEMENT
Pada Jumat (15/3), PM berusia 38 tahun itu muncul tidak lama setelah penembakan terjadi di dua masjid kota Christchurch. Sedikitnya 49 orang tewas dalam peristiwa itu, lebih dari 40 lainnya terluka, dua di antaranya warga Indonesia.
Ardern mengecam keras pembunuhan sadis tersebut dengan suara tersengal dan bergetar. Dia menegaskan, penembakan tersebut adalah "aksi teroris".
Menurut Ardern, kejahatan tersebut terjadi di tengah masyarakat Selandia Baru yang tidak rasialis dan tanpa ekstremisme.
"Selandia Baru adalah tempat banyak orang datang untuk cari aman. Tempat yang aman untuk mempraktikkan kebudayaan dan agama mereka," kata Ardern.
"Kami (Selandia Baru) mewakili keragaman dan welas asih, rumah bagi mereka yang memiliki nilai-nilai yang sama, tempat perlindungan bagi mereka yang memerlukannya," lanjut Ardern.
ADVERTISEMENT
"Dan nilai-nilai itu tidak akan goyah oleh serangan ini. Kami adalah bangsa yang bangga dengan lebih dari 200 etnis dan 160 bahasa," kata Ardern.
Tiga tersangka dilaporkan telah ditangkap. Penyelidikan masih berlangsung hingga kini.