Suara PM Ardern Bergetar Kutuk Penembakan Masjid Christchurch

15 Maret 2019 16:00 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern memberikan keterangan kepada publik perihal kasus penembakan masjid di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3). Foto: REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern memberikan keterangan kepada publik perihal kasus penembakan masjid di Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3). Foto: REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mata Perdana Menteri Jacinda Ardern terlihat berkaca-kaca, wajahnya memerah, dan suaranya bergetar dalam siaran langsung televisi. Dia mengumumkan korban tewas penembakan masjid di Christchurch.
ADVERTISEMENT
Pada Jumat (15/3), PM berusia 38 tahun itu muncul tidak lama setelah penembakan terjadi di dua masjid kota Christchurch. Sedikitnya 49 orang tewas dalam peristiwa itu, lebih dari 40 lainnya terluka, dua di antaranya warga Indonesia.
Ardern mengecam keras pembunuhan sadis tersebut dengan suara tersengal dan bergetar. Dia menegaskan, penembakan tersebut adalah "aksi teroris".
Sejumlah petugas (AOS) melarang seorang warga masuk ke area masjid setelah insiden penembakan terjadi di masjid Al Noor di Christchurch, Selandia Baru. Foto: Reuters
Menurut Ardern, kejahatan tersebut terjadi di tengah masyarakat Selandia Baru yang tidak rasialis dan tanpa ekstremisme.
"Selandia Baru adalah tempat banyak orang datang untuk cari aman. Tempat yang aman untuk mempraktikkan kebudayaan dan agama mereka," kata Ardern.
"Kami (Selandia Baru) mewakili keragaman dan welas asih, rumah bagi mereka yang memiliki nilai-nilai yang sama, tempat perlindungan bagi mereka yang memerlukannya," lanjut Ardern.
ADVERTISEMENT
"Dan nilai-nilai itu tidak akan goyah oleh serangan ini. Kami adalah bangsa yang bangga dengan lebih dari 200 etnis dan 160 bahasa," kata Ardern.
Tiga tersangka dilaporkan telah ditangkap. Penyelidikan masih berlangsung hingga kini.