Sudah Dukung Deddy Mizwar, PKS-PAN Timang Cagub Gerindra Sudrajat

13 Desember 2017 6:55 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo umumkan Sudrajat jadi cagub Jabar (Foto: Antara/Arif Firmansyah)
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo umumkan Sudrajat jadi cagub Jabar (Foto: Antara/Arif Firmansyah)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto telah mendeklarasikan dukungan untuk mengusung Mayjen TNI (Purn) Sudrajat sebagai bakal calon gubernur Jawa Barat. Prabowo berusaha melobi PKS dan PAN untuk ikut memberikan dukungan. Padahal, kedua partai ini sebelumnya sudah mendukung Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Wasekjend DPP PKS Mardani Ali Sera menyatakan bahwa PKS selalu membuka ruang komunikasi kepada siapa saja, termasuk Gerindra untuk membicarakan yang terbaik bagi warga Jabar.
"Selama belum pendaftaran pasangan calon, selalu ada peluang komunikasi," ujar Mardani kepada Kumparan, (13/12)
Karena itu untuk merumuskan formula terbaik di Jabar, PKS menjalin komunikasi yang intens dengan Gerindra.
"Untuk Jabar, PKS akan berkomunikasi intens dengan Gerindra," ucap dia.
Senada dengan PKS, Ketua DPP PAN Yandri Susanto mengatakan PAN terbuka dengan pembicaraan mengenai Sudrajat. Komunikasi itu terbuka lantaran PAN belum mengeluarkan Surat Keputusan (SK) mendukung Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu di Pilgub Jabar. PAN yang saat itu dihadiri Zulkifli Hasan, hanya mendeklarasikan dukungan untuk Demiz-Syaikhu.
ADVERTISEMENT
"Sampai sekarang ke Deddy Mizwar, tapi karena ada perkembangan terbaru dari Gerindra usung Sudrajat, maka PAN juga ingin melakukan komunikasi dengan Gerindra. Sampai sekarang PAN belum keluarkan SK," ucap Yandri dihubungi terpisah.
Upaya lobi Gerindra juga membuahkan hasil, karena PAN dan PKS akan bertemu dalam waktu dekat untuk membahas koalisi baru mendukung Sudrajat.
"Kita komunikasi juga dengan PKS, mereka mau komunikasi ulang," tutup anggota Komisi II DPR itu.