Sudrajat soal #2019GantiPresiden di Akhir Debat: Kebebasan Berekspresi

15 Mei 2018 1:42 WIB
Pasangan Cagub Cawagub Sudrajat - Syaikhu. (Foto: Iqbal/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan Cagub Cawagub Sudrajat - Syaikhu. (Foto: Iqbal/kumparan)
ADVERTISEMENT
Debat Pilgub Jawa Barat diwarnai kericuhan, saat pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu kampanye soal 2019 ganti presiden di sesi akhir debat. Meski Gedung Balairung Universitas Indonesia sempat memanas, aparat keamanan dan para pasangan calon berhasil mengendalikan suasana.
ADVERTISEMENT
Sudrajat mengomentari kericuhan itu dengan santai. Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 3 itu menilai fenomena itu sebagai bentuk kebebasan berekspresi.
"Demokrasi ya begitu, kita punya kebebasan berekspresi. Kalau ada aspirasi itu, ada penjualan kaus di mana-mana, enggak bisa dilarang, toh enggak dilarang. Bawaslu mengatakan itu adalah demokrasi," ujar Sudrajat ditemui usai debat, Senin (14/5).
Sudrajat menegaskan, aksinya di panggung debat tersebut sama wajarnya dengan penjualan kaus-kaus #2019GantiPresiden.
"Jadi kita juga harus belajar semuanya, bahwa ini adalah suatu kebebasan mengekspresikan. Itu sama saja dengan kaus-kaus yang ada di jalan," ucapnya.
Sudrajat meminta seluruh pihak menyikapi hal tersebut dengan kepala dingin. Semua harus paham bahwa kampanye #2019GantiPresiden adalah konsekuensi dari demokrasi.
ADVERTISEMENT
"Suatu hal yang wajar di era demokrasi. Kita tahu semuanya kita harus berkepala dingin dan jangan terpancing bahwa ini adalah demokrasi," tutup dia.